Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.
Jakarta: Mata uang rupiah terus melemah dengan laju kekuatan mata uang dolar AS yang terus menguat di tengah data-data ekonomi yang kuat.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi tergelincir tujuh poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.790 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.783 per USD.
Semangat baru kepada mata uang dolar AS di tengah ekspektasi Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama sementara bank sentral lainnya mulai menurunkan suku bunga.
Sebagai perbandingan, meskipun ekspektasi pasar juga memperkirakan siklus pelonggaran kebijakan The Fed akan dimulai pada Juni, serangkaian data ekonomi AS yang kuat telah menimbulkan keraguan bank sentral tersebut memang berada di jalur penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini.
Indeks dolar terakhir naik 0,03 persen pada 104,46, setelah mencatat kenaikan mingguan hampir satu persen pada minggu lalu.
Bank sentral Eropa bakal turunkan suku bunga
Sementara itu taruhan penurunan suku bunga pada Juni oleh Bank Sentral Eropa (BOE) dan Bank Sentral Inggris telah meningkat secara substansial setelah Swiss National Bank menjadi bank sentral besar pertama yang melakukan hal tersebut pada minggu lalu.
Hal ini terus memberikan tekanan pada mata uang masing-masing negara, dengan euro terakhir turun 0,03 persen menjadi USD1,08045 atau mendekam di dekat level terendah dalam tiga minggu.
Sterling turun 0,02 persen menjadi USD1,25985, setelah turun lebih dari satu persen pada minggu lalu menyusul sinyal dovish dari BOE. Financial Times juga melaporkan pada Jumat, Gubernur BOE Andrew Bailey mengatakan penurunan suku bunga sedang terjadi tahun ini.
"BoE dan ECB telah memperkuat ekspektasi mereka juga akan mengadakan pertemuan Juni, dengan pertemuan BoE pada Mei bahkan menunjukkan tanda-tanda pertemuan tersebut dapat dilakukan secara langsung,” kata Kepala Penelitian di Pepperstone Chris Weston, dilansir Channel News Asia, Senin, 25 Maret 2024.