Rupiah Kalah Tips dengan Dolar di Akhir Perdagangan

Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi

Rupiah Kalah Tips dengan Dolar di Akhir Perdagangan

Annisa Ayu Artanti • 15 October 2024 16:09

Jakarta: Penguatan rupiah pada awal perdagangan terhadap dolar Amerika Serikat tidak berlangsung lama. Sore ini, rupiah kembali ditutup melemah terhadap mata uang Paman Sam tersebut.

Mengacu data Bloomberg, Selasa, 15 Oktober 2024, rupiah melemah 23 poin atau 0,15 persen menjadi Rp15.588 per USD.

Sedangkan berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 21 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.575 per USD.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan hari ini indeks dolar AS menguat.

Serangkaian data AS menunjukkan bahwa ekonomi tetap tangguh dan hanya melambat sedikit, sementara inflasi pada bulan September naik sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan.

"Hal itu menyebabkan para pedagang memangkas spekulasi tentang pemangkasan suku bunga besar-besaran dari Fed," jelas dia.

 
Baca juga: 

Dolar AS Menguat Jelang Pidato Fed



Ilustrasi. Foto: Freepik
 

The Fed hati-hati turunkan suku bunga


Beberapa komentar yang cenderung agresif dari pejabat Fed juga mendorong dolar. Gubernur Christopher Waller mengatakan ia mendukung sikap hati-hati untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang, dengan mengutip tanda-tanda ketahanan terkini dalam ekonomi AS dan inflasi yang kuat.  

Sementara dari dalam negeri, hasil neraca perdagangan Indonesia masih mempertahankan tren surplus hingga 53 bulan berturut-turut. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa surplus neraca dagang September 2024 senilai USD3,26 miliar.

Dengan realisasi itu, neraca dagang Indonesia terus mempertahankan tren surplus sejak Mei 2020. Ekspor per September 2024 tercatat senilai USD22,08 miliar, dengan nilai impor yang lebih kecil sehingga surplus terjaga. Total nilai impor mencapai USD18,82 miliar atau turun 8,91 persen dari Agustus 2024.

Surplus neraca dagang Indonesia per September 2024 itu tercatat naik USD0,48 miliar secara bulanan. Surplus itu lebih tinggi dari Agustus 2024 senilai USD2,89 miliar, tetapi lebih kecil dari posisi September 2023 senilai USUSD3,41 miliar.

Pada September 2024 neraca perdagangan barang mencatatkan surplus sebesar USD3,26 miliar atau naik sebesar USD0,48 miliar secara bulanan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)