Ilustrasi. Foto: MI/Susanto.
Husen Miftahudin • 5 June 2024 09:59
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini kembali mengalami pelemahan, setelah sempat menguat dalam beberapa hari terakhir.
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 5 Juni 2024, rupiah hingga pukul 09.22 WIB berada di level Rp16.267 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 47 poin atau setara 0,29 persen dari Rp16.220 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan, harapan penurunan suku bunga tumbuh karena data AS yang lemah dan dolar merosot, sehingga para pedagang memperkirakan peluang sebesar 52,1 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, naik dari ekspektasi kemarin mengenai peluang sebesar 47 persen, alat CME Fedwatch menunjukkan pada Selasa.
"Pergeseran ekspektasi ini terjadi setelah data indeks manajer pembelian menunjukkan pada Senin, aktivitas manufaktur AS menyusut untuk bulan kedua berturut-turut di Mei," tutur Ibrahim dalam analisis hariannya.
Data PMI, yang dirilis hanya beberapa hari setelah data produk domestik bruto (PDB) melemah, mendorong spekulasi perekonomian AS sedang melemah, yang dapat menandakan inflasi yang lebih rendah dan memberikan kepercayaan lebih kepada Federal Reserve untuk mulai memangkas suku bunga. Gagasan ini membuat dolar tenggelam ke posisi terendah dua bulan pada Senin.
Pertemuan kebijakan The Fed berikutnya akan berakhir pada 12 Juni, ketika data harga konsumen juga akan dirilis. Para pedagang dan analis tidak melihat adanya risiko perubahan kebijakan pada pertemuan tersebut, namun para pejabat akan memperbarui proyeksi ekonomi dan suku bunga mereka.
Baca juga: Penurunan Tren Suku Bunga The Fed Dorong Rupiah Naik Tipis |