Belanja Pemda Baru Terealisasi 65%, Kemenkeu: Dikebut Dong!

Wamenkeu Suahasil Nazara. Foto: Metrotvnews.com/Husen.

Belanja Pemda Baru Terealisasi 65%, Kemenkeu: Dikebut Dong!

Husen Miftahudin • 18 December 2025 17:12

Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengimbau pemerintah daerah (pemda) untuk mempercepat belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025 yang baru terealisasi Rp922,5 triliun atau 65,3 persen dari pagu per 30 November 2025.

"Realisasi Rp922,5 triliun itu baru 65,3 persen dari pagu. Kami berharap pemda bisa mempercepat belanja agar manfaatnya bisa lebih dimanfaatkan masyarakat," kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Desember 2025 di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 18 Desember 2025.

Pasalnya, kata Suahasil, realisasi transfer ke daerah (TKD) oleh pemerintah pusat telah tersalurkan sebesar Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu. Kenaikan realisasi TKD terbesar terjadi pada komponen dana bagi hasil (DBH) sebesar 22,5 persen dan dana alokasi khusus (DAK) non fisik sebesar 14,9 persen.

Rinciannya, DBH tersalurkan Rp157,4 triliun, dana alokasi umum (DAU) Rp409,5 triliun, DAK fisik Rp13,2 triliun, DAK nonfisik Rp136,4 triliun, otonomi khusus (otsus) Rp14,2 triliun, dana desa Rp59,5 triliun, dan TKD lainnya Rp5,3 triliun.
 

Baca juga: APBN Defisit Rp560,3 Triliun, Purbaya: Ini Masih Sesuai dengan Desain Kita


(Ilustrasi penghitungan APBN. Foto: dok MI)
 

Saldo rekening pemda di perbankan turun


Di sisi lain, saldo rekening pemda di perbankan juga telah menunjukkan penurunan. Berdasarkan catatan per Oktober 2025, kas rekening pemda berada pada level Rp230,1 triliun. Sementara pada akhir November 2025, kasnya tercatat turun menjadi Rp218,2 triliun.

"Saldo rekening pemda mengalami penurunan, maka belanja pemda harusnya bisa lebih tinggi lagi," ujar Suahasil.

Dalam paparan Kemenkeu, seluruh komponen belanja APBD terlihat mengalami penurunan. Belanja pegawai terealisasi Rp376 triliun per November 2025, turun 1,7 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar Rp382,6 triliun.

Belanja barang dan jasa tersalurkan Rp265,7 triliun atau turun 8,9 persen (yoy) dari Rp291,6 triliun. Belanja modal tercatat sebesar Rp92 triliun, turun signifikan 32,6 persen (yoy) dari Rp136,5 triliun. Sama halnya, belanja lainnya juga turun signifikan 24,1 persen (yoy) menjadi Rp188,8 triliun dari Rp248,8 triliun.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Husen Miftahudin)