APBN Defisit Rp560,3 Triliun, Purbaya: Ini Masih Sesuai dengan Desain Kita

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers APBN KiTa. Foto: Metrotvnews.com/Husen.

APBN Defisit Rp560,3 Triliun, Purbaya: Ini Masih Sesuai dengan Desain Kita

Husen Miftahudin • 18 December 2025 17:08

Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mengalami defisit sebesar Rp560,3 triliun atau 2,35 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per 30 November 2025.

"Defisit APBN tercatat sebesar Rp560,3 triliun atau 2,35 persen terhadap PDB. Ini masih dalam batas yang terkelola dan sesuai dengan desain APBN kita," kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Desember 2025 di Jakarta, Kamis, 18 Desember 2025.

Pendapatan negara tercatat sebesar Rp2.351,5 triliun atau setara dengan 82,1 persen dari proyeksi (outlook) APBN tahun ini sebesar Rp2.865,5 triliun. Serapan dari penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp1.903,9 triliun atau setara 79,8 persen dari proyeksi Rp2.387,3 triliun.

Rinciannya, penerimaan pajak tercatat sebesar Rp1.634,4 triliun atau setara 78,7 persen dari proyeksi. Selanjutnya, penerimaan kepabeanan dan cukai terserap senilai Rp269,4 triliun atau 86,8 persen dari proyeksi.

Adapun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat mencapai Rp444,9 triliun atau 93,2 persen dari proyeksi.
 

Baca juga: APBN Defisit Rp479,7 Triliun, Menkeu: Jauh Lebih Rendah dari Outlook!


(Ilustrasi penghitungan APBN. Foto: dok MI)
 

Realisasi belanja negara capai Rp2.911,8 triliun


Dari sisi belanja negara, nilai realisasi tercatat mencapai Rp2.911,8 triliun atau setara 82,5 persen dari proyeksi Rp3.527,5 triliun. Realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) tercatat sebesar Rp2.116,2 triliun, setara 79,5 persen dari proyeksi Rp2.663,4 triliun.

Secara komponen, belanja kementerian/lembaga (K/L) terealisasi Rp1.110,7 triliun atau 87,1 persen dari proyeksi. Sedangkan belanja non-K/L tersalurkan sebesar Rp1.005,5 triliun atau 72,5 persen dari proyeksi.

Untuk penyaluran transfer ke daerah (TKD), Kementerian Keuangan mencatatkan realisasi sebesar Rp795,6 triliun atau 92,1 persen dari proyeksi.

Dengan kinerja itu, keseimbangan primer tercatat defisit Rp82,2 triliun. Keseimbangan primer mencerminkan kemampuan negara mengelola utang. Meski mencetak defisit, Purbaya menyatakan kinerja keseimbangan primer masih di bawah kendali.

"Keseimbangan primer Rp82,2 triliun mencerminkan APBN tetap prudent di tengah tantangan global," tegas Purbaya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Husen Miftahudin)