Ilustrasi rupiah. Foto: MI.
Arif Wicaksono • 9 September 2024 09:48
Jakarta: Rupiah melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah melemah setelah imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) naik.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi, melemah 97 poin atau 0,63 persen menjadi Rp15.475 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.378 per USD.
Rupiah mendapatkan tekanan dari imbal hasil treasury AS 10 tahun yang naik sebesar 0,028 bps. Kemudian imbal hasil treasury AS 30 tahun yang naik 0,022 persen. Lalu imbal hasil treasury AS 5 tahun yang naik 0,0032 persen.
Pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) tinggal dua bulan lagi, dan survei terbaru memperlihatkan persaingan ketat antara calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan kandidat dari Partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden Kamala Harris.
Melansir TRT World, Senin, 9 September 2024, sebuah survei oleh The New York Times dan Siena College menunjukkan Trump unggul tipis dengan 48 persen, hanya unggul satu poin persentase dari Harris.
Terpilihnya Donald Trump bisa membuat dolar AS menguat seiring dengan kebijakan kebijakan presiden dari Partai Republik itu untuk menjaga berkurangnya penggunaan mata uang dolar AS di ekonomi global.
Data pekerjaan terkini
Sementara itu, penggajian nonpertanian meningkat sebesar 142 ribu pada Agustus. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan peningkatan sebesar 161 ribu pada bulan tersebut, dan memperkirakan tingkat pengangguran sedikit menurun menjadi 4,2 persen. Tingkat pengangguran turun 4,2 persen, sesuai dengan estimasi Dow Jones.
Hal itu terjadi setelah data yang dirilis pada Kamis menunjukkan penggajian swasta tumbuh sebesar 99 ribu pada Agustus, jauh lebih rendah dari estimasi sebesar 140 ribu.
Angka-angka tersebut memunculkan kembali kekhawatiran tentang kemerosotan ekonomi dan melemahnya pasar tenaga kerja, yang pertama kali dipicu oleh laporan pekerjaan Juli yang lebih lemah dari perkiraan.
Data tersebut muncul menjelang pertemuan Federal Reserve berikutnya, yang akan ditutup dengan keputusan suku bunga pada tanggal 18 September.
Pasar memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga saat itu, dan terakhir memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin sebesar 57 persen dan peluang pemangkasan sebesar 50 basis poin sebesar 43 persen, menurut FedWatch Tool dari CME Group.