Konsumen AS. Foto: Unsplash.
New York: Setelah pulih dari pandemi Covid-19 sebagian besar konsumen Amerika Serikat (AS) memilih membelanjakan lebih banyak uang untuk membeli pengalaman dibandingkan sebelumnya.
Upaya memprioritaskan pengalaman telah menyebabkan perubahan besar dalam kehidupan finansial konsuman AS yang membuat tingkat tabungan pribadi di AS telah menurun secara signifikan. The Washington Post baru-baru ini melaporkan bagaimana konsumen di Amerika Serikat menganut pola pikir YOL atau "Anda hanya hidup sekali". Pada 2023, belanja konsumen untuk perjalanan ke luar negeri dan hiburan langsung meningkat hampir 30 persen.
Menurut Biro Analisis Ekonomi AS tingkat pengeluaran juga terus meningkat pada 2024. Pada bulan Februari, pengeluaran konsumsi pribadi meningkat sebesar USD145,5 miliar dibandingkan Januari, dengan USD111,8 miliar dibelanjakan untuk jasa.
Pada saat yang sama, menurut biro tersebut, tingkat tabungan pribadi di AS semakin menurun. Pada bulan Februari, tingkat tabungan pribadi adalah 3,6 persen, turun dari 4,1 persen pada sebelumnya.
Konsumen memilih berbelanja dengan bebas pada perjalanan sesuai keinginan dan menghadiri konser dan festival tanpa batasan kesehatan yang ketat. Jadi, alih-alih terus menyisihkan uang untuk masa depan, seperti yang dilakukan banyak orang dalam beberapa tahun terakhir, banyak konsumen kini ingin mengganti waktu yang hilang selama pandemi.
“Ketika Anda hidup dalam suatu krisis, hal itu akan tertanam dalam otak Anda,” kata Profesor Ekonomi di Universitas California di Berkeley, Ulrike Malmendier dikutip dari
Business Insider, Minggu, 31 Maret 2024.
Malmendier mengatakan setelah peristiwa "Resesi Hebat", banyak orang AS merombak kebiasaan keuangan mereka dengan mulai menabung lebih banyak.
"Namun kekhawatiran masyarakat Amerika selama pandemi ini menimbulkan sentimen yang berbeda," kata Malmendier.
Dia menjelaskan dampak buruk dari Covid tidak selalu bersifat finansial karena masyarakat mendapatkan pekerjaan dengan cepat dan pemerintah memberikan dukungan.
"Sebaliknya, ini tentang semua hal yang kita dambakan seperti interaksi manusia, bersosialisasi, perjalanan. Orang-orang menghabiskan uang untuk hal-hal yang paling mereka rindukan," tegas dia.