Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Siti Yona Hukmana • 12 June 2024 15:30
Jakarta: Aksi pengeroyokan yang menewaskan pengusaha rental mobil berinisial BH di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, ditelaah. Aksi itu dinilai dipicu beberapa hal, salah satunya ketidakpuasan masyarakat terkait penegakan hukum.
“Apa yang terlihat di Sukolilo bisa dikatakan, bahwa mereka sudah apatis terhadap hukum, mereka bagaimana sudah tidak puas dengan situasi saat ini,” kata dosen Departemen Kriminologi, FISIP Universitas Indonesia (UI), Nuruddin Lazuardi dalam keterangan pada wartawan, Rabu, 12 Juni 2024.
Menurut Nuruddin, seharusnya penegak hukum bergerak cepat terkait hal ini. Khususnya, dalam menertibkan wilayah Sukolilo, Pati.
“Saya berani mengatakan bahwa ini sudah masuk konsep kekerasan kultural jika mengutip sosiolog Jerman Johan Galtung,” jelas dia.
Menurut Nuruddin, julukan Sukolilo sebagai sebuah kampung sindikat bukan terjadi tiba-tiba. Hal tersebut melalui suatu proses terkait.
“Suatu proses di mana ada keluhan masyarakat, ada banyak stigma-stigma yang dimunculkan oleh publik terhadap area itu,” katanya.
Baca juga: Kapolda Jateng Sebut Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil Masih Akan Bertambah |