Proses pembuatan horog-horog khas Jepara. Metrotvnews.com/ Rhobi Shani
Jepara: Horog-horog mungkin terdengar asing bagi warga. Namun bagi warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, makanan yang terbuat dari tepung aren ini menjadi salah satu menu pengganti nasi.
Horog-horog yang memiliki tekstur kenyal ini ternyata butuh proses pembuatan yang cukup lama hingga siap disantap. Di Desa Menganti, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, terdapat sebuah kampung yang dijuluki kampung horog-horog.
Saat berada di lokasi, julukan kampung horog-horog memang tidak langsung terlihat. Sebab jika dilihat dari luar rumah warga, justru banyak tumpukan kayu mebel. Namun saat memasuki gang-gang kecil, mulai terlihat para warga yang sedang memproses tepung aren menjadi horog-horog.
Ketua Paguyuban Horog-Horog Sari Aren Manunggal (Sarma) Menganti, Kodar, mengatakan proses pembuatan horog-horog membutuhkan waktu yang cukup panjang. Total terdapat 12 tahapan yang harus dilakukan oleh pengrajin untuk mengolah tepung aren menjadi horog-horog.
"Bisa satu hari tapi kalau buru-buru. Yang paling bagus itu dua hari, mulai dari pencucian (tepung horog-horog) baru besok paginya diolah," ungkap Kodar.
Untuk proses pencucian membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam. Proses tersebut juga harus diulang sebanyak 3-4 kali. Sebab proses tersebut yang nantinya menentukan kualitas dari horog-horog agar tidak mudah basi.
Kodar membeberkan, tepung horog-horog kemudian dikeringkan menggunakan abu dapur. Sebab abu tersebut mampu menyerap air dengan baik dan tidak menimbulkan warna serta bau pada tepung.
Selanjutnya tepung kemudian disisir dan dikukus setengah matang menggunakan wajan berbahan dasar tanah liat. Tepung yang dikukus setengah matang kemudian ditunggu hingga dingin, untuk selanjutnya direndam menggunakan air garam.
"Perendaman menggunakan air garam ini yang nantinya memberi rasa gurih pada horog-horog," kata Kodar.
Perendaman tersebut dilakukan hingga adonan mengembang dan bentuknya mengkristal. Jika sudah, adonan tersebut kemudian dihancurkan dan dikukus kembali sampai warnanya berubah menjadi mengkilap.
Satu kukusan adonan dengan berat sekitar 1,5 kg biasanya dijual dengan harga Rp25 ribu. Rata-rata horog-horog dijual ke pedagang bakso maupun pengecer di seluruh pasar tradisional di Kabupaten Jepara.