Ilustrasi. Foto: Dok MI
Insi Nantika Jelita • 19 March 2025 21:23
Jakarta: Pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo berpandangan, keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 5,75 persen pada Maret 2025, untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Keputusan tersebut, ungkapnya, didorong oleh ketidakpastian global yang masih tinggi, termasuk ketegangan perdagangan internasional dan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
"Dengan mempertahankan suku bunga acuan, implikasinya stabilitas nilai tukar rupiah akan tetap terjaga," ujar Arianto kepada Media Indonesia, Rabu, 19 Maret 2025.
Meskipun terdapat ekspektasi penurunan suku bunga acuan di masa mendatang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Arianto menyebut sikap BI saat ini fokus pada stabilitas nilai tukar rupiah. Pasalnya, tekanan terhadap rupiah telah terlihat melemah sejak awal tahun.
"Hal tersebut menjadi pertimbangan utama bagi BI untuk mempertahankan suku bunga acuan saat ini," imbuhnya.
Di satu sisi, dengan tidak adanya penurunan BI Rate, dapat memperlambat pertumbuhan penyaluran kredit, terutama di sektor konsumsi dan investasi, yang bergantung pada suku bunga lebih rendah untuk ekspansi.
Baca juga:
Gak Banyak Gerak, Rupiah Masih di Level Rp16.500-an per USD |