Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak. Medcom.id/Siti Yona
Jakarta: Ketua KPK Firli Bahuri merasakan situasi abnormal dan asing saat menjalani pemeriksaan kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Bareskrim Mabes Polri pada Kamis, 16 November 2023. Polda Metro Jaya ogah merespons hal itu.
"Mungkin bisa ditanyakan yang bersangkutan saja. Kan itu statement beliau," kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak saat dikonfirmasi, Selasa, 21 November 2023.
Ade mengatakan penyidik gabungan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Dittipidkor Bareskrim Polri profesional mengusut kasus dugaan korupsi berupa gratifikasi itu. Termasuk saat melakukan pemeriksaan terhadap Firli Bahuri selaku pucuk pimpinan Lembaga Antirasuah itu.
"Kami jamin penyidik profesional, transparan dan akuntabel dalam melaksanakan tugas penyidikan yang dilakukan," ujar Ade.
Untuk diketahui, Firli Bahuri dua kali diperiksa di Bareskrim Polri terkait kasus dugaan pemerasan SYL. Pemeriksaan pertama dilakukan pada Selasa, 24 Oktober 2023. Kemudian, pemeriksaan lanjutan pada Kamis, 16 November 2023.
Firli merasa asing
Firli Bahuri melakukan konferensi pers terkait kasus yang menjeratnya pada Senin, 20 November 2023. Firli mengaku merasakan situasi abnormal saat diperiksa di Bareskrim Polri. Terlebih, sehari sebelum diperiksa dia tidak sempat tidur karena mengurus operasi tangkap tangan (OTT) Pj Bupati Sorong.
"Terutama di situasi yang saya anggap situasi abnormal yang tidak bisa saya jelaskan saat ini. Apalagi sehari sebelumnya saya tidak tidur karena menangani tindak pidana korupsi terkait penjabat Bupati Sorong," kata Firli dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin, 20 November 2023.
Firli juga mengungkap situasi batinnya saat diperiksa. Firli merasa asing dengan Mabes Polri walau pernah puluhan tahun berdinas sebagai anggota Polri. Asing maksud dia adalah ketidakadilan terhadap dirinya dalam penyidikan kasus dugaan pemerasan terhadap SYL.
"Saya tentu bertanya 40 tahun mengabdi di lembaga Polri, tapi kemarin saya harus bertanya, apa benar saya pernah mengabdi di sana? dan mengapa markas besar itu terasa asing bagi saya. Itulah yang bergejolak di batin saya saat 16 November 2023. Saya bermaksud menyampaikan perasaan ketidakadilan itu ada, dirasakan. dan benar adanya," tuturnya.