Rupiah Menguat 0,03% ke Rp16.272/USD di Senin Pagi

Ilustrasi. Foto: dok MI/Pius Erlangga.

Rupiah Menguat 0,03% ke Rp16.272/USD di Senin Pagi

Husen Miftahudin • 8 July 2024 10:05

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini mengalami penguatan, meski penguatannya tipis.
 
Mengutip data Bloomberg, Senin, 8 Juli 2024, rupiah hingga pukul 09.43 WIB berada di level Rp16.272 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik tipis lima poin atau setara 0,03 persen dari Rp16.277 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar dan indeks dolar berjangka merosot ke posisi terendah tiga minggu dalam perdagangan yang sepi karena libur, sementara meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga juga melemahkan greenback.
 
"Fokus saat ini tertuju pada data utama nonfarm payrolls, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga," jelas Ibrahim dikutip dari analisis hariannya.
 
Adapun alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang memperkirakan kemungkinan lebih dari 66 persen Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Namun optimisme terhadap penurunan suku bunga agak teredam oleh sinyal hawkish dari The Fed, dengan risalah pertemuan bank tersebut pada Juni menunjukkan para pengambil kebijakan masih skeptis terhadap penurunan suku bunga.
 
Data nonfarm payrolls juga akan memberikan isyarat yang lebih pasti mengenai pasar tenaga kerja, yang juga menjadi perdebatan utama bagi The Fed dalam menurunkan suku bunga.
 
Selain itu, penguatan tajam yen Jepang memicu spekulasi mengenai apakah Pemerintah Jepang telah melakukan intervensi di pasar mata uang untuk mendukung mata uang tersebut. Pemerintah diperkirakan akan melakukan intervensi sekitar hari libur pasar AS pada 4 Juli, dengan mengambil keuntungan dari volume perdagangan yang lebih rendah.
 
"Pelemahan yen baru-baru ini dipicu oleh meningkatnya spekulasi bahwa Bank of Japan akan memiliki ruang terbatas untuk memperketat kebijakan lebih lanjut, di tengah terus melemahnya perekonomian Jepang," papar dia.
 
Kemudian, sentimen terhadap Tiongkok semakin terguncang oleh laporan Beijing menyita kapal pukat ikan Taiwan, dan juga mengerahkan pesawat di sekitar selat Taiwan. Laporan tersebut muncul menyusul laporan sebelumnya bahwa perusahaan-perusahaan Taiwan menarik staf mereka dari Tiongkok, setelah Beijing menguraikan hukuman tegas bagi para pendukung Taiwan merdeka.
 
"Setiap peningkatan ketegangan dengan Taiwan dapat menarik lebih banyak pengawasan terhadap Tiongkok, sehingga menarik lebih banyak sanksi dari Barat," urai Ibrahim.
 

Baca juga: Akhiri Pekan Ini, Rupiah Menguat ke Posisi Rp16.277/USD
 

Cadangan devisa meningkat

 
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia meningkat. Pada akhir Juni 2024, cadangan devisa tercatat sebesar USD140,2 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2024 sebesar USD139,0 miliar.
 
Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
 
Sedangkan posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2024 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
 
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
 
Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal. Untuk prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.
 
Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan kembali menguat.
 
"Untuk perdagangan Senin ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.220 per USD hingga Rp16.320 per USD," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)