Dolar AS Perkasa, 6 Mata Uang Dunia Terpaksa 'Nyerah'

Dolar AS. Foto: dok MI.

Dolar AS Perkasa, 6 Mata Uang Dunia Terpaksa 'Nyerah'

Husen Miftahudin • 22 August 2025 08:07

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB) menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell Powell pada Jumat akan dievaluasi untuk mendapatkan petunjuk baru tentang kemungkinan pemangkasan suku bunga bank sentral AS bulan depan.
 
Menukil Xinhua, Jumat, 22 Agustus 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,41 persen menjadi 98,619.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1610 dari USD1,1655 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris melemah menjadi USD1,3419 dari 1,3452 pada sesi sebelumnya.
 
Dolar AS dibeli 148,35 yen Jepang, lebih tinggi dari 147,27 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8089 franc Swiss dari 0,8040 franc Swiss.
 
Kurs dolar juga naik menjadi 1,3899 dolar Kanada dari 1,3872 dolar Kanada. Dolar AS pun menguat menjadi 9,6200 kronor Swedia dari 9,5903 kronor Swedia.
 

Baca juga: Gagal Pertahankan Penguatan, Dolar AS Terkapar


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Kebijakan moneter Fed dibayangi risiko inflasi

 
Para pelaku pasar meningkatkan taruhan mereka pada pertemuan The Fed yang berlangsung 16-17 September setelah laporan ketenagakerjaan periode Juli yang secara tak terduga lemah.
 
Namun, risiko inflasi yang lebih tinggi seiring pemerintahan Presiden Donald Trump memberlakukan tarif perdagangan baru, tetap menjadi spekulasi yang membuat beberapa pembuat kebijakan ragu untuk melonggarkan kebijakan.
 
Powell diperkirakan tidak akan secara jelas mengisyaratkan pemotongan suku bunga karena data untuk periode Agustus masih akan dirilis sebelum sesi September.
 
Para pedagang berjangka dana Fed memangkas ekspektasi untuk pemotongan suku bunga pada September menjelang pidato Powell dan dan memperkirakan peluang pemotongan suku bunga pada September sebesar 74 persen, turun dari 82 persen pada Rabu, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
 
Mereka juga memperkirakan pemotongan sebesar 49 basis poin hingga akhir tahun, turun dari 54 basis poin. Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic masih meyakini bank sentral AS dapat memangkas target suku bunganya sekali tahun ini, sambil mencatat adanya banyak ketidakpastian seputar pandangan tersebut seiring dengan perubahan ekonomi yang cukup besar.
 
Presiden Fed Kansas City Jeffrey Schmid mengatakan tampaknya tidak perlu terburu-buru untuk memangkas suku bunga, mengingat inflasi masih di atas target dua persen bank sentral dan pasar tenaga kerja masih dalam kondisi solid.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)