Kriminolog Nilai Diplomat Kemlu Korban Pembunuhan Rencana yang Rapi

Indekos lokasi Diplomat Kemenlu ditemukan tewas. Foto: Metrotvnews.com/Christian

Kriminolog Nilai Diplomat Kemlu Korban Pembunuhan Rencana yang Rapi

Siti Yona Hukmana • 15 July 2025 15:50

Jakarta: Penyebab kematian Diplomat Ahli Muda Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan, 39 masih misteri. Namun, kriminolog menilai Arya Daru korban pembunuhan berencana yang tergolong rapi.

"Modus pembunuhan tergolong rapi dan tertutup: Dugaan pembunuhan ini terencana, dengan ciri korban dilakban dan tidak ada tanda perlawanan besar," kata kriminolog Haniva Hasna saat dikonfirmasi, Selasa, 15 Juli 2025.

Ia memandang pelaku berkemungkinan dikenal oleh korban dan paham seluk beluk indekos, yang menjadi tempat tinggal korban. Ia mengakui kasus seperti ini sulit diungkap. Sebab, sangat kompleks dan minim bukti. "Tidak ada senjata yang jelas, tak ada rekaman pelaku masuk," ujarnya.

Haniva meyakini polisi hati-hati mengusut kematian korban. Khususnya, terkait dugaan motif keterlibatan dengan hubungan kerja, politik luar negeri, atau intelijen.

"Pelaku bisa saja bukan orang awam. Cara pembunuhan yang bersih dan minim jejak bisa mengindikasikan pelaku cukup terlatih atau setidaknya sangat berhati-hati," ujar dia.
 

Baca juga: Puan Dorong Kasus Kematian Diplomat Kemlu Diungkap Benderang

Maka itu, dalam mengungkap kasus ini Haniva merekomendasikan kepada penyidik Polda Metro Jaya untuk melakukan audit digital forensik korban secara menyeluruh. Seperti melacak pesan, panggilan terakhir, lokasi ponsel, dan aktivitas transaksi.

"Siapa yang terakhir menghubungi? Apakah ada yang masuk kamar tanpa terdeteksi?," kata dia.

Selain itu, polisi juga diminta untuk merekonstruksi waktu kematian secara presisi. Seperti menentukan waktu pasti korban meninggal, lalu mencocokkan dengan keberadaan penghuni lain dan CCTV sekitar dalam kurun waktu tersebut.

Kemudian, mewawancarai secara mendalam saksi sekitar dan lingkungan kerja. Bukan hanya penjaga indekos, tapi juga rekan kerja, keluarga, dan orang-orang yang punya konflik dengan korban dalam beberapa bulan terakhir.
 
Baca juga: Polri bakal Ungkap Kematian Diplomat Kemenlu Secara Scientific

Selanjutnya, analisa psikologis dan relasi personal korban. Gali apakah korban memiliki hubungan asmara tersembunyi, masalah kepercayaan, ancaman, atau tekanan mental.

"Forensik lanjutan pada benda di TKP. Telusuri serat, lakban, jejak sepatu, atau bahkan partikel mikro (debu, rambut) yang mungkin tertinggal di TKP," papar Haniva.

Sebelumnya, mayat pria dengan kondisi kepala hingga wajah terbungkus lakban kuning ditemukan oleh penjaga indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Korban diketahui bernama Arya Daru Pangayunan, 39 asal Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jenazah korban telah diautopsi di RSCM, Jakarta. Polisi masih menganalisis hasil autopsi. Sementara itu, jenazah korban telah dimakamkan di kampung halaman, Bantul, Yogyakarta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)