Kapolres Jaktim Klaim Tak Ada Pengeroyokan Mahasiswa UKI yang Tewas

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly/Metro TV/Fachri/Istimewa

Kapolres Jaktim Klaim Tak Ada Pengeroyokan Mahasiswa UKI yang Tewas

Fachri Audhia Hafiez • 30 April 2025 12:34

Jakarta: Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkap kronologi meninggalnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko, saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Komisi III DPR. Dia klaim bahwa tak ada pengeroyokan ke korban.

"Tidak terlihat bahwa terjadi pengeroyokan, keributan iya. Ada terjadi keributan, tetapi tidak terjadi pengeroyokan seperti yang disampaikan," kata Nicolas di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 30 April 2025.

Dia mengatakan terkait dugaan pengeroyokan yang beredar di media sosial, video yang digunakan sebagai dasar dugaan tersebut telah mengalami modifikasi. Dia mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 47 saksi termasuk security di UKI.

"Yang kita perdalami itu adalah saksi-saksi yang normal, dalam hal ini adalah mahasiswa yang tidak ikut minum, mahasiswa yang berada di sekitar TKP dan para security yang membubarkan mahasiswa pada saat ikut minuman di payungan tengah," ujar Nicolas.

Para saksi disebut mengatakan bahwa korban diketahui sebelumnya mengonsumsi vodka bersama dua rekannya di kampus HIPMI UKI. Setelahnya, mereka pindah ke area payungan tengah dan minum arak Bali bersama sekitar 10 orang lainnya.
 

Baca: Agenda DPR Hari Ini: Komisi I Rapat dengan Menhan hinga RDP Tewasnya Mahasiswa UKI

"Pada saat di payungan tengah itu dia jatuh sendiri tanpa disentuh orang lain, dia jatuh dua kali. Nanti juga ada hasil cctv-nya dan juga hasil keterangan saksi yang ada di TKP," ujar Nicolas.

Setelah itu, korban disebut sudah tidak mampu berjalan sendiri. Korban dibantu dua orang saksi menuju pagar kampus.

Kemudian, korban berdiri sambil memegang dan menggoyangkan pagar sambil berteriak ujaran bernada rasis. Akibat guncangan tersebut, pagar besi roboh dan korban jatuh ke dalam got.

"Setelah itu karena goyangan pagarnya itu, korban jatuh dengan pagar bersamaan ke dalam got kering yang ada juga batu-batu di bawahnya, korbannya di atas, pagarnya di bawah, pagar besinya. Dan di situlah korban mulai luka, kepalanya mulai pecah dan di situ mulai darah bercucuran di situ," ucap Nicolas.

Korban kemudian diangkat oleh dua petugas keamanan atau security. Saat hendak dibawa, korban kembali jatuh saat berjalan sejauh sekitar 10 meter.

Nicolas mengatakan korban jatuh sebanyak lima kali. Dua kali di payungan tengah, satu kali di got, satu kali di jalan, dan terakhir saat hendak naik ke sepeda motor.

"Berikutnya korban pada saat mau naik ke sepeda motor pun sudah tidak bisa, sudah tidak sadarkan diri. Jadi dibopong oleh saksi-saksi security yang ada. Selanjutnya korban diletakkan di bagian tengah dan satu yang membawa speda motor dan satu yang mengapit korban dari belakang. Jadi ada dua saksi security yang membawa korban ke IGD RS UKI," ucap Nicolas.

Sebelumnya, Kenzha Walewangko, 22, tewas diduga dikeroyok. Sebelum kejadian, korban diduga melakukan minum-minuman keras dengan teman-temannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)