Rupiah Ditutup Menguat Tipis Hari Ini

Rupiah. Foto: Metrotvnews.com/Husen.

Rupiah Ditutup Menguat Tipis Hari Ini

Husen Miftahudin • 2 September 2025 16:43

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami penguatan, meski tipis.

Mengutip data Bloomberg, Selasa, 2 September 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.414 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat tipis 4,5 poin atau setara 0,03 persen dari posisi Rp16.418,5 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat tipis 4,5 poin, sebelumnya sempat melemah 20 poin di level Rp16.414 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp16.418,5 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.

Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp16.395 per USD. Rupiah justru mengalami kenaikan pesat sebanyak 63 poin atau setara 0,38 persen dari Rp16.458 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.418 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat sebanyak 45 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.463 per USD.
 

Baca juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.431 per USD Pagi Ini
 

Ketidakpastian tarif Trump meningkat


Ibrahim mengungkapkan, pergerakan rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh sentimen meningkatnya ketidakpastian atas tarif perdagangan Donald Trump, setelah pengadilan banding memutuskan pekan lalu tarif tersebut ilegal.

Meskipun pengadilan banding menyatakan tarif Trump dapat tetap berlaku hingga pertengahan Oktober, Presiden AS mengkritik keputusan tersebut dan mengatakan akan menggugat putusan tersebut di Mahkamah Agung.

"Perkembangan ini memicu meningkatnya ketidakpastian atas dampak ekonomi dari tarif Trump, yang sebagian besar mulai berlaku pada Agustus. Putusan apa pun yang menentang tarif tersebut juga akan memaksa Washington untuk menegosiasikan kesepakatan terbaru dengan mitra dagang utama," tutur dia.

Saat ini pasar memperkirakan peluang hampir 85 persen untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve pada September, menurut CME Fedwatch. Hal ini terjadi bahkan ketika data indeks harga PCE untuk Juli menunjukkan inflasi tetap stagnan dan terus meningkat di atas target tahunan The Fed sebesar dua persen.

Selain itu, serangan pesawat nirawak Ukraina baru-baru ini melumpuhkan fasilitas yang menyumbang setidaknya 17 persen dari kapasitas pemrosesan minyak Rusia, atau 1,1 juta barel per hari, menurut perhitungan Reuters.

Pada Minggu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina berencana melancarkan serangan baru jauh ke dalam wilayah Rusia setelah berminggu-minggu serangan intensif terhadap aset energi Rusia.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Neraca perdagangan RI surplus USD4,17 miliar


Di sisi lain, Ibrahim juga menyebut pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh data Neraca Perdagangan Indonesia yang pada Juli 2025 mencatat surplus sebesar USD4,17 miliar. Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan surplus pada Juni 2025 sebesar USD4,10 miliar.

Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan pada Juli 2025 positif menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. Surplus neraca perdagangan yang lebih tinggi pada Juli 2025 terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat.

Hal itu seiring dengan ekspor nonmigas yang meningkat menjadi sebesar USD23,81 miliar, Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut terutama didukung oleh ekspor berbasis sumber daya alam seperti bahan bakar mineral serta lemak dan minyak hewani/nabati maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya serta besi dan baja.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Defisit neraca perdagangan migas meningkat menjadi sebesar USD1,58 miliar pada Juli 2025 sejalan dengan peningkatan impor migas di tengah penurunan ekspor migas.

Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan Rabu besok akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan melemah.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.400 per USD hingga Rp16.450 per USD," jelas Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)