Fadli Zon Dukung Pembentukan Tim Supervisi DPR Terkait Penulisan Ulang Sejarah

Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.

Fadli Zon Dukung Pembentukan Tim Supervisi DPR Terkait Penulisan Ulang Sejarah

Fachri Audhia Hafiez • 10 July 2025 18:26

Jakarta: Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mendukung pembentukan tim supervisi di DPR terkait penulisan ulang sejarah. Dia tak masalah dengan tim tersebut.

"Ya bagus lah. Ini kan memang tugas DPR untuk melakukan supervisi, termasuk dari Komisi X sendiri," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.

Fadli juga mengungkapkan soal pelaksanaan uji publik untuk proyek penulisan ulang sejarah. Rencananya digelar 20 Juli 2025.

Dalam uji publik itu, dipastikan banyak melibatkan pemangku kepentingan atau stakeholder. Termasuk dari kalangan sejarawan.

"Jadi, nanti kita akan melaksanakan uji publik, ya, kalau tidak salah, sudah ada schedule-nya itu mulai tanggal 20-an Juli. Ya, pada bulan Juli ini juga," ungkap dia.
 

Baca juga: DPR Bentuk Tim Supervisi, Puan Tegaskan Penulisan Ulang Sejarah Harus Sesuai Fakta

DPR membentuk tim untuk melakukan supervisi terhadap penulisan ulang sejarah yang dilakukan Kementerian Kebudayaan (Kemenbud). Ketua DPR Puan Maharani sempat menegaskan agar proyek penulisan ulang sejarah harus sesuai fakta.

"Jadi, jangan sampai fakta-fakta sejarah kemudian tidak dihargai dan dihormati," kata Puan dikutip melalui keterangan tertulis, Selasa, 8 Juli 2025.

Adapun Tim Supervisi dibentuk DPR setelah proyek penulisan ulang sejarah menuai berbagai kontroversi. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pembentukan tim ini diputuskan setelah berkonsultasi dengan Puan.

Puan tak ingin dalam proses penulisan ulang sejarah Indonesia ada pihak yang merasa dirugikan atau dihilangkan jejak sejarahnya. Karena itu, ia menekankan bahwa seluruh proses harus dilakukan dengan penuh transparansi dan akuntabilitas.

"Kita harus sama-sama menghargai dan menghormati bahwa penulisan sejarah itu harus dilaksanakan sejelas-jelasnya, seterang-terangnya, tanpa ada pihak yang merasa dirugikan atau dihilangkan jejak sejarahnya," ucap Puan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)