DPR Bentuk Tim Supervisi, Puan Tegaskan Penulisan Ulang Sejarah Harus Sesuai Fakta

Ketua DPR Puan Maharani. Foto: Tim Media Puan.

DPR Bentuk Tim Supervisi, Puan Tegaskan Penulisan Ulang Sejarah Harus Sesuai Fakta

Fachri Audhia Hafiez • 8 July 2025 11:47

Jakarta: DPR membentuk tim untuk melakukan supervisi terhadap penulisan ulang sejarah yang dilakukan Kementerian Kebudayaan (Kemenbud). Ketua DPR Puan Maharani sempat menegaskan agar proyek penulisan sejarah ulang harus sesuai fakta.

"Jadi, jangan sampai fakta-fakta sejarah kemudian tidak dihargai dan dihormati," kata Puan dikutip melalui keterangan tertulis, Selasa, 8 Juli 2025.

Adapun Tim Supervisi dibentuk DPR setelah proyek penulisan ulang sejarah menuai berbagai kontroversi. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pembentukan tim ini diputuskan setelah berkonsultasi dengan Puan.

Puan tak ingin dalam proses penulisan ulang sejarah Indonesia ada pihak yang merasa dirugikan atau dihilangkan jejak sejarahnya. Karena itu, ia menekankan bahwa seluruh proses harus dilakukan dengan penuh transparansi dan akuntabilitas.

"Kita harus sama-sama menghargai dan menghormati bahwa penulisan sejarah itu harus dilaksanakan sejelas-jelasnya, seterang-terangnya, tanpa ada pihak yang merasa dirugikan atau dihilangkan jejak sejarahnya," ucap Puan.
 

Baca juga: 

Ketua DPR Puan Maharani Wanti-Wanti Fadli Zon Tak Hilangkan Jejak Sejarah


Dia mengingatkan agar jangan sampai ada sejarah yang dihilangkan. Bahkan, jangan sampai ada pihak yang tersakiti karena proyek penulisan ulang sejarah.

"Ya itu apapun kalimatnya, apapun kejadiannya jangan sampai ada yang tersakiti, jangan sampai ada yang dihilangkan karena sejarah tetap sejarah. Jadi harus dikaji dengan baik dan dilakukan dengan hati-hati," ujar Puan.

Sebelumnya, anggota Komisi X DPR Mercy Chriesty Barends meluapkan emosi kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Mercy geram, karena Fadli sempat menyangkal kasus pemerkosaan terjadi pada Mei 1998.

"Bapak mempertanyakan dan Bapak seperti meragukan kebenaran. Ini amat sangat menyakiti, menyakiti, menyakiti kami," kata Mercy saat rapat kerja (raker) bersama Kementerian Kebudayaan di Ruang Komisi X DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025.

Tak hanya itu, Wakil Ketua Komisi X DPR dari Fraksi PDIP MY Esti Wijayati menangis di hadapan Fadli. Esti menangis karena mendengar pernyataan Fadli.

"Semakin Pak Fadli Zon ini bicara, rasanya kenapa semakin sakit ya? Soal pemerkosaan, mungkin sebaiknya enggak perlu di forum ini, Pak," kata Esti.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)