Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: Kurs rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan sore mengalami penguatan ke zona hijau. Rupiah melanjutkan tren penguatan terhadap dolar AS sejak pembukaan perdagangan pagi tadi.
Mengacu data Bloomberg, Kamis, 14 Agustus 2025, rupiah menguat ke posisi Rp16.115 per USD. Rupiah menguat 87 poin atau setara 0,54 persen dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.202 per USD.
Di sisi lain, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah juga menguat menjadi Rp16.105 per USD. Rupiah melesat hingga 127 poin atau setara 0,78 persen dibandingkan sebelumnya Rp16.232 per USD.
Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.109 per USD. Rupiah lebih tinggi dibandingkan kemarin yang sebesar Rp16.237 per USD.
(Ilustrasi. Foto: MI/Susanto)
Sentimen suku bunga hingga pidato nota keuangan
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh sentimen data inflasi AS yang mengindikasikan bank sentral AS (The Fed) kemungkinan besar dalam pertemuan kebijakan di September akan mengubah arah suku bunga.
"Faktor yang memengaruhi penurunan suku bunga adalah tentang laporan indeks harga konsumen di Amerika Serikat di Juli yang meningkat sesuai dengan yang diperkirakan," papar dia.
Di sisi lain, para pelaku pasar keuangan juga tengah menyoroti masuknya salah satu pejabat pemerintahan AS sebagai anggota dewan gubernur The Fed. Ini mengindikasikan akan ada perubahan-perubahan signifikan di bank sentral yang kemungkinan besar akan berbanding terbalik dengan Ketua Fed Jerome Powell.
Dari dalam negeri, para investor juga tengah menantikan pidato nota keuangan Presiden Prabowo Subianto untuk rancangan APBN 2026. Hal ini menjadi salah satu pendorong bagi penguatan rupiah hari ini.
"Hari ini investor fokus pada pidato Presiden Prabowo Subianto, yang dijadwalkan akan menyampaikan nota keuangan untuk APBN 2026," jelas Ibrahim.