Ilustrasi. Foto: MI/Susanto
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatan pada pembukaan perdagangan hari ini. Penguatan rupiah berlanjut imbas masih tertekannya dolar AS.
Mengutip data Bloomberg, Senin, 21 April 2025, rupiah hingga pukul 09.08 WIB berada di level Rp16.799 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 77,5 poin atau setara 0,46 persen dari Rp16.833 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.789 per USD. Rupiah menguat 30 poin atau setara 0,18 persen dari Rp16.820 per USD pada penutupan perdagangan Kamis lalu.
(Ilustrasi rupiah. Metrotvnews.com/Eko Nordiansyah)
Faktor pendukung rupiah
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan pergerakan rupiah dipengaruhi oleh sentimen pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang mengeluarkan sanksi baru dengan menargetkan ekspor minyak Iran, termasuk terhadap kilang minyak '
teapot' yang berbasis di Tiongkok.
"Kondisi ini meningkatkan tekanan terhadap Teheran di tengah pembicaraan mengenai meningkatnya program nuklir negara tersebut," papar Ibrahim menjelaskan.
Secara bersamaan, Trump mengatakan 'kemajuan besar' telah dicapai selama pertemuan dengan delegasi perdagangan Jepang di Washington, saat kedua negara membuka pembicaraan yang bertujuan untuk menyelesaikan ketegangan atas gelombang tarif AS.
Selain itu, Tiongkok juga terbuka untuk memulai pembicaraan perdagangan dengan pemerintahan Trump, tetapi menuntut agar Gedung Putih menunjukkan lebih banyak rasa hormat. Perkembangan ini meredakan beberapa kekhawatiran, meskipun investor masih tetap waspada.