Emas batangan. Foto: Istimewa.
Husen Miftahudin • 17 February 2025 10:36
Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) mengalami tekanan pada awal pekan ini setelah mengalami aksi ambil untung yang signifikan. Pada Jumat, 14 Februari 2025, harga emas sempat jatuh di bawah USD2.900, namun tetap mencatat kenaikan mingguan lebih dari 0,80 persen. Saat ini, emas diperdagangkan di sekitar USD2.883, turun 1,48 persen dalam perdagangan harian.
Analisis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menyampaikan, tren bullish pada emas mulai melemah berdasarkan kombinasi pola candlestick dan indikator moving average. Proyeksi harga emas hari ini menunjukkan potensi kenaikan hingga USD2.922 jika tren bullish kembali menguat.
"Namun, apabila terjadi reversal, harga emas berpotensi turun hingga level USD2.880 sebagai target penurunan terdekat," jelas Andy dikutip dari analisis harian, Senin, 17 Februari 2025.
Salah satu faktor utama yang membebani pergerakan harga emas adalah pelemahan dolar AS setelah rilis data ekonomi yang beragam. Greenback mencapai posisi terendah tahunannya, sementara imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun turun enam basis poin menjadi 4,472 persen.
Penjualan ritel di AS mengalami penurunan tajam pada Januari, yang semakin menekan nilai dolar AS. Hal ini secara historis dapat memberikan dorongan bagi harga emas, mengingat emas merupakan aset yang cenderung bergerak berlawanan dengan dolar AS.
Namun, aksi ambil untung yang dilakukan oleh para pedagang membatasi lonjakan harga emas. Selain itu, ketidakpastian kebijakan perdagangan AS turut memengaruhi pergerakan pasar.
Baca juga: Harga Emas Dunia Tergelincir 1% |