Rupiah Tertekan pada Pembukaan Perdagangan

Ilustrasi rupiah. Foto: MI.

Rupiah Tertekan pada Pembukaan Perdagangan

Arif Wicaksono • 1 August 2024 09:40

Jakarta: Laju rupiah tertekan pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah melemah setelah The Fed memutuskan menahan suku bunga acuannya.
 

baca juga:

Rabu Sore, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.260/USD


Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun tipis dua poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.262 per USD dari sebelumnya sebesar Rp16.260 per USD.

Dolar AS melemah setelah Federal Reserve membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga September, membantu menjaga yen tetap mendekati level tertingginya sejak Maret setelah perubahan kebijakan hawkish dari Bank of Japan.

Pasar telah sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada September selama beberapa waktu dan menambah taruhan Fed akan melakukan tindakan besar. Para pedagang sekarang mengantisipasi pelonggaran sebesar 72 bps tahun ini

Ahli strategi Goldman Sachs mengatakan komentar Powell menunjukkan bahwa standar untuk pemangkasan suku bunga pada September tidak terlalu tinggi.

"Kami terus berharap data inflasi Juli akan menguntungkan dan berpikir bahwa berita yang dapat diterima sekalipun kemungkinan akan mendukung pemangkasan suku bunga pada September," kata mereka dalam sebuah catatan, dilansir Yahoo Finance, Kamis, 1 Agustus 2024.

Data terbaru pemerintah

Laporan inflasi Juli akan dirilis pada 14 Agustus. Namun sebelum itu, fokus akan tertuju pada laporan pekerjaan pemerintah pada Jumat untuk Juli. Laporan tersebut diharapkan menunjukkan pengusaha menambah 175 ribu pekerjaan selama bulan tersebut, menurut estimasi median ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, sedikit berubah pada angka 104,02, setelah turun 0,38 persen  pada Rabu. Indeks tersebut turun 1,7 persen  pada bulan Juli, kinerja bulanan terlemahnya tahun ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)