Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto
Insi Nantika Jelita • 2 December 2024 12:59
Jakarta: Pelemahan nilai tukar rupiah dinilai mengkhawatirkan akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) setelah Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden AS.
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Seperti diketahui pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah melemah berada di posisi Rp15.850 per USD.
"Kita melihat dampak masa jabatan Presiden Trump kedua kali ini. Kita takut nih dolar AS tambah kuat, dan akan kena ke rupiah kita," ungkap Luhut dalam diskusi Penguatan Transformasi Tata Kelola dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, dilansir Media Indonesia, Senin, 2 Desember 2024.
Luhut menuturkan kebijakan proteksionisme Trump akan memperlambat ekonomi global. Pengenaan tarif yang tinggi pada barang-barang yang masuk ke Amerika Serikat akan berisiko memunculkan perang dagang, utamanya dengan Tiongkok. Menurutnya, hal ini pun akan mempengaruhi dolar AS terhadap mata uang lainnya.
"Ekonomi Amerika itu sangat besar berpengaruh ke kita. Kita harus persiapkan itu. Kita akan lihat mana tarif (tinggi) yang akan dikenakan," ujar dia.
Presiden AS terpilih Donald Trump. Foto: EPA
Kekhawatiran pelaku pasar semakin besar
Luhut juga menambahkan kekhawatiran pelaku pasar akan semakin besar karena adanya janji pemangkasan anggaran belanja negara AS secara jumbo hingga USD2 triliun atau Rp31.807 triliun (kurs Rp15.903).
Rencana itu diungkapkan konglomerat sekaligus pendiri Tesla, Elon Musk. Elon akan memimpin kementerian baru bernama Departemen Efisiensi Pemerintahan atau Department of Government Efficiency AS.
"Saya lihat Menteri Efisiensi-nya itu, Elon Musk, saya kenal baik juga, pasti akan melakukan efisiensi (anggaran). Mereka akan cut (potong) budget sampai USD2 triliun Artinya apa? Akan banyak efisiensi di dia," tutur dia.
Ia menegaskan pemerintah perlu mengantisipasi dampak terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS bagi keberlangsungan ekonomi Indonesia kedepannya.
Luhut mengaku meminta penjelasan langsung dari investor sekaligus pendiri perusahaan modal ventura AS, Ruchir Sharma, mengenai perkembangan situasi di AS dan Tiongkok.
"Kita minta briefing dari Ruchir Sharma. Apa sih yang akan terjadi di Amerika? Kira-kira kebijakan Trump ini gimana kedepannya. Supaya kita juga bisa menyesuaikan dengan masalah itu," ujar dia.