Penyelenggaraan Pemilu 2024 Disebut Terburuk Pascareformasi

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti. MI/Adam Dwi

Penyelenggaraan Pemilu 2024 Disebut Terburuk Pascareformasi

Sri Utami • 9 February 2024 23:12

Jakarta: Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebut penyelenggaraan Pemilu 2024 merupakan penyelenggaraan pemilu terburuk sepanjang reformasi. Di saat sama, ia menilai Indonesia juga mengalami kemerosotan substansi melaksanakan pemilu khususnya pilpres.

"Karena publik dihipnotis dengan urusan yang penting datang ke TPS. Kedua dihipnotis dengan urusan joget-joget. Dan yang ketiga dihipnotis dengan urusan soal keterpesonaan terhadap personal dalam hal ini Jokowi," ujarnya dalam diskusi, Jumat, 9 Februari 2024.

Jika melihat dari debat terakhir, Ray menilai, publik bisa melihat palson Prabowo Subianto tidak mendalami program visi misi Presiden Jokowi yang menjadi pendukungnya. Prabowo hanya mengetahui keberlanjutan dalam dua hal yakni hilirisasi dan keberlanjutan pembangunan IKN.

"Tapi yang berhubungan dengan tema yang lain misalnya soal isu perempuan, soal toleransi, kebebasan berpendapat dan sebagainya sepertinya dia tidak memahami apa yang menjadi pokok-pokok pikiran dari Jokowi atau visi misi Jokowi yang tertuang dalam nawacita," ujarnya.
 

Baca juga: 

Tolak Politisasi Bansos Jelang Pencoblosan



Ia mengungkapkan, Prabowo seharusnya bisa merespon tentang kondisi sekarang khususnya kebebasan berpendapat yang semakin mengkhawatirkan. Publik lebih takut mengkritik Polri dibandingkan mengkritik presiden. Selain itu, sambungnya, publik tidak mendapatkan gambaran sikap Prabowo dalam visi misinya.

"Jadi Prabowo hanya nempel pada dua isu itu saja. Yang lainnya kita tidak mendengar apa yang dimaksud dengan keberlanjutan itu termasuk di dalamnya soal upaya pemberantasan korupsi, lalu reformasi birokrasi, lalu hubungan polisi dan pemerintah, juga polisi dengan TNI dan seterusnya," paparnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)