Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Media Indonesia • 26 December 2023 19:20
Jakarta: Migrant Care menilai penyelenggara dan penyelenggaraan pemilihan umum Republik Indonesia di luar negeri masih dilakukan secara asal-asalan. Hal itu menyusul terungkapnya kejadian pendistribusian surat suara metode pos oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taipei kepada pemilih di luar jadwal yang telah ditentukan.
Bagi Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo, kasus di Taipei telah menimbulkan ketidakpastian di kalangan pemilih Indonesia, baik di Taiwan sendiri maupun negara lain.
Selaku pemantau pemilu Indonesia di luar negeri, Migrant Care telah mendapat informasi dan gambar mengenai peredaran amplop PPLN Taipei dari beberapa pekerja migran Indonesia (PMI). Sebagian besar calon pemilih pemilu Indonesia di luar negeri adalah PMI.
"Kondisi ini memperlihatkan bahwa penyelenggara dan penyelenggaraan pemilu RI di luar negeri masih dilakukan secara asal-asalan, sembrono, dan tidak profesional," kata Wahyu melalui keterangan tertulis, Selasa, 26 Desember 2023.
Migrant Care, sambung Wahyu, mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI untuk turun tangan melakukan pengawasan pada kasus tersebut. Menurutnya, kejadian di Taipei jelas-jelas bentuk pelanggaran pemilu karena pendistribusian surat suara mendahului jadwal yang telah ditetapkan.
"Penegakan hukum harus dilakukan untuk memulihkan kepercayaan calon pemilih pemilu RI di luar negeri," ujar Wahyu.
Baca juga: KPU Akui Kelalaian PPLN Taipei yang Kirim Surat Suara Lebih Awal |