DPR Minta Upaya Komprehensif Cegah Kekerasan kepada Anak

Ketua DPR Puan Maharani. Foto: Dokumentasi DPR.

DPR Minta Upaya Komprehensif Cegah Kekerasan kepada Anak

Fachri Audhia Hafiez • 8 August 2024 07:37

Jakarta: Ketua DPR Puan Maharani meminta upaya komprehensif untuk mencegah kekerasan kepada anak. Hal itu disampaikan merespons kasus balita berusia 1 tahun yang meninggal akibat dibanting oleh ibu kandungnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Kekerasan terhadap anak adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian bersama. Harus ada upaya yang komprehensif untuk mengatasi kasus-kasus kekerasan pada anak yang setiap harinya semakin banyak ditemukan," kata Puan melalui keterangan tertulis, Kamis, 8 Agustus 2024.

Ketua DPP PDI Perjuangan itu mengatakan kekerasan pada anak yang dilakukan orang tua sendiri kerap terjadi di lingkungan keluarga berisiko. Hal itu dipengaruhi sejumlah penyebab, di antaranya keadaan fisik, mental, maupun sosial ekonominya.

"Ada banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan dalam menghadapi keluarga berisiko. Mulai dari persoalan ekonomi, pendidikan, kesehatan mental masyarakat, pemerataan pembangunan, hingga keadilan untuk semua rakyat," ujar dia.
 

Baca juga: 

Tersangka Penganiayaan Balita di Daycare Depok Jalani Tes Kejiwaan


Eks Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu menuturkan negara memiliki peran dalam ketahanan keluarga. Sehingga harus turun tangan mengatasi fenomena kekerasan pada anak oleh keluarganya.

"Ketahanan keluarga masyarakat Indonesia harus bisa tercapai meski tantangannya cukup besar. Tentunya membutuhkan peran serta dari pemangku kebijakan. Kalau ketahanan keluarga tercapai, perlidungan terhadap anak pun juga terjamin," ucap Puan.

Sebelumnya, Ibu berinisial TY, 35, tega membanting anak kandungnya sendiri yang berusia 1 tahun hingga tewas. Kejadian ini terjadi pada Minggu, 4 Agustus, di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengungkapkan kejadian bermula saat sang anak sedang duduk di teras rumah. Kemudian ibu kandungnya datang dan membanting anak tersebut.

“Tiba-tiba itu dia langsung ngebanting aja. Kenalah ke keramik gitu loh di teras,” ujar Nurma kepada wartawan.

Nurma mengatakan korban berjenis kelamin perempuan dan sudah meninggal dunia. Sedangkan ibu korban tengah melakukan pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

“Neneknya bilang, ini ada riwayat psikologis. Jadi sekarang lagi dibawa ke Kramat Jati diperiksa psikologinya,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)