Rupiah Gilas Dolar AS Pagi Ini

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Rupiah Gilas Dolar AS Pagi Ini

Eko Nordiansyah • 1 July 2025 09:25

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan. Rupiah mengambil momentum saat dolar AS terkapar.

Mengutip data Bloomberg, Selasa, 1 Juli 2025, rupiah hingga pukul 09.04 WIB berada di level Rp16.178,5 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 59,5 poin atau setara 0,37 persen dari Rp16.238 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara, data Yahoo Finance mencatat rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.226 per USD. Rupiah terpantau masih datar dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
 

Baca juga: 

Harga Emas Naik Perlahan saat Dolar Melemah



(Ilustrasi dolar AS. Foto; Dok MI)

Dolar AS terpuruk ke level terendah

 Dolar AS melemah pada Senin, 30 Juni 2025 mendekati level terendah dalam beberapa tahun dan terbebani oleh optimisme atas kesepakatan perdagangan. Serta meningkatnya ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Dikutip dari Investing.com, Selasa, 1 Juli 2025, indeks dolar yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, turun 0,2 persen menjadi 96,810, mendekati level terendah sejak Maret 2022, dan akan mengalami penurunan tajam sebesar 2,6 persen pada Juni.

Optimisme tumbuh, kebijakan perdagangan yang tidak stabil dari pemerintahan Trump mungkin akan segera berakhir, setelah Gedung Putih mengumumkan kesepakatan dengan Tiongkok minggu lalu dan Kanada membatalkan pajak layanan digital untuk memulai kembali pembicaraan yang terhenti.

Selain itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kepada para pemimpin UE selama pertemuan puncak tertutup, dia yakin kesepakatan dapat dicapai dengan AS sebelum batas waktu 9 Juli, ketika tarif yang signifikan akan mulai berlaku di kedua belah pihak.

Penghapusan ancaman tarif yang berpotensi inflasi dapat menjadi katalis terakhir yang dibutuhkan Federal Reserve AS untuk memangkas suku bunga sekali lagi, yang membebani dolar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)