Putri Purnama Sari • 21 October 2025 15:57
Jakarta: Sumpah Pemuda merupakan salah satu momen bersejarah yang menandai semangat persatuan dan kebangkitan nasional bangsa Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada 28 Oktober 1928, dalam acara Kongres Pemuda II yang diselenggarakan di Batavia (sekarang Jakarta).
Namun, tahukah Anda siapa sosok yang pertama kali membacakan naskah Sumpah Pemuda? Berikut informasinya.
Sosok yang Membacakan Sumpah Pemuda
Orang yang pertama kali membacakan naskah Sumpah Pemuda adalah
Soegondo Djojopoespito, yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Kongres Pemuda II. Ia membacakan teks hasil rumusan para pemuda dari berbagai organisasi kepemudaan yang hadir dalam kongres tersebut.
Soegondo membacakan Sumpah Pemuda di hadapan peserta kongres dengan penuh semangat dan harapan agar seluruh pemuda Indonesia bersatu tanpa melihat perbedaan suku, agama, dan daerah asal.
Soegondo Djojopoespito merupakan aktivis organisasi PPPI atau dalam bahasa Belanda disebut “Indonesische Studentbond”. Ia ditunjuk menjadi ketua Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada 1928.
PPPI yang beranggotakan pelajar dari seluruh penjuru Indonesia dibentuk pada September 1926. Organisasi ini memang dibentuk untuk menyatukan pemuda Indonesia. Para pemuda beranggapan bahwa “Persatuan Indonesia” adalah senjata terkuat untuk melawan kolonialisme Belanda.
Penulis Naskah Sumpah Pemuda
Sementara itu, naskah Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin, salah satu tokoh penting dalam pergerakan nasional Indonesia. Ia merumuskan tiga ikrar penting yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda, yang menegaskan persatuan dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Latar Belakang Kongres Pemuda II
Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 27–28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebouw, yang kini dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda di Jakarta.
Kongres ini dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda dari seluruh nusantara, seperti Jong Java, Jong Sumatera, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond, dan lainnya.
Tujuannya adalah untuk memperkuat rasa persatuan di antara pemuda Indonesia yang saat itu masih terpecah berdasarkan asal daerah.
Isi Teks Sumpah Pemuda
Berikut isi lengkap Sumpah Pemuda yang ditetapkan pada tanggal 28 Oktober 1928:
Pertama:
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua:
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Teks ini pertama kali ditulis dalam ejaan lama (Ejaan Van Ophuijsen), tetapi kini disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia modern agar lebih mudah dipahami.