Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran. Foto: Dok. Metro TV.
Fachri Audhia Hafiez • 20 October 2025 08:07
Jakarta: Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menginjak tahun pertama per hari ini, Senin, 20 Oktober 2025. Salah satu capaian yang disorot, yakni stabilitas politik antarelite terjaga.
Upaya pemerintah menjaga stabilitas ini dengan menggandeng sejumlah elite parpol. Meskipun, mayoritas partai politik (parpol) sudah mendeklarasikan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Termasuk, para parpol yang tak mendukung kedua pasangan tersebut di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Yakni, Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Selain itu, Presiden Prabowo juga kerap menyempatkan hadir dalam acara-acara penting yang digelar oleh parpol. Kepala Negara pun selalu berpidato dan menyampaikan pesan-pesan kebangsaan ketika hadir dalam kegiatan tersebut.
Prabowo dan Megawati
Salah satu yang menyita perhatian adalah upaya pemerintah menggandeng Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). PDIP yang sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berbeda gerbong dan menjagokan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Prabowo sejatinya berhubungan baik dengan Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri. Komunikasi yang baik antarkedua tokoh sempat membuat tanya di ruang publik, kapan Prabowo dan Megawati bertemu?
Megawati dan Prabowo bertemu pada Senin malam, 7 April 2025.
Hal itu akhirnya terjawab hampir setengah tahun pemerintahan berjalan, tepatnya di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin malam, 7 April 2025. Pertemuan keduanya itu seolah melepas dahaga publik di tengah isu waktu kepastian Prabowo dan Megawati bertemu.
Prabowo dan Megawati pun kembali tatap muka pada peringatan Hari Lahir Pancasila 2 Juni 2025. Momen ini makin meyakinkan bahwa meski
PDIP tak berada di dalam struktur pemerintahan, tetapi Kepala Negara tetap menjaga hubungan dengan salah satu parpol yang memiliki kursi terbanyak di DPR itu.
Hubungan elite terjaga
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengakui bahwa hubungan antarelite terjaga. Contoh pentingnya ialah hubungan erat Prabowo dan Megawati.
"Jadi kalau kita bicara stabilitas politik, maka stabilitas politiknya terutama dalam pengertian hubungan antar-elit politik itu memang setahun ini tampak sangat kuat ya," ujar Djayadi dalam program
Top News Top Issue Metro TV, Senin, 13 Oktober 2025.
Dia mengatakan selama setahun ini, tidak ada perbedaan berarti dari sisi politik. Karena komposisi koalisi yang kuat dalam saat gerbong.
"Stabil gitu, tidak ada perbedaan-perbedaan penting. Itu tadi karena mereka semua berada dalam satu koalisi yang sama," ujar Djayadi.
Prabowo dan Gibran. Foto: Dok. Metro TV.
Juru bicara
Partai Gerindra, Satrio Feligent, mengatakan bahwa Presiden Prabowo menjaga semangat persatuan, khususnya dalam menjalankan pemerintahan. Karena tanpa instrumen itu, pembangunan Indonesia tak dapat berjalan.
"Di mana Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan bahwa untuk membangun Indonesia, agar Indonesia dapat bergerak menjadi sebuah negara yang maju, maka diperlukan persatuan dan kerukunan di tingkat elite-elitenya," ujar Satrio.
Dia juga menekankan bahwa persatuan yang terjaga itu juga tak mengesampingkan peran
DPR. Pemerintah, lanjut dia, terbuka apabila ada kritik konstruktif dari DPR terhadap kebijakan yang dinilai belum senapas dengan kepentingan rakyat.
"Untuk dapat berjalan dengan sukses maka eksekusinya perlu baik. Nah di sinilah peran dari parlamen untuk memastikan, mengingatkan, mengawasi mitra-mitra dari pemerintahan supaya program-program ini dapat berjalan dengan baik," ujar Satrio.