Juru bicara KPK Budi Prasetyo. Foto: Metrotvnews.com/Candra Yuri Nuralam
Candra Yuri Nuralam • 16 June 2025 11:25
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut banyak orang kaya tiba-tiba masuk data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSN) untuk mengakali penerimaan peserta didik baru (PPDB). Akibatnya, penerimaan siswa kurang mampu tidak tepat sasaran.
“Untuk afirmasi data, DTSEN banyak tidak sesuai, banyak yang sebenarnya mampu, tapi, masuk dalam DTSEN,” kata juru bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Senin, 16 Juni 2025.
Sekolah juga kerap menyelewengkan dana operasional sekolah (BOS) dalam penerimaan siswa. Sekolah tidak menyertakan bukti penggunaan dana BOS.
“Pemanfaatan dana BOS seringkali tidak sesuai peruntukan, dan pertanggungjawaban dana BOS sering kali tidak disertai bukti,” ucap Budi.
Baca Juga:
KPK Minta Kepala Daerah Bikin Aturan Cegah Pungli PPDB |