Telusur Uncut Metro TV. Foto: Metro TV.
Anggi Tondi Martaon • 13 August 2025 10:46
Jakarta: Tanah Air dihebohkan dengan kasus jual beli bayi yang diungkap Polda Jawa Barat (Jabar) beberapa waktu lalu. Bayi-bayi tersebut dijual ke berbagai daerah dan luar negeri, salah satunya Singapura.
Jumlah bayi yang dijual mencapai 43. Sedangkan total tersangka yaitu 22 orang. Kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan.
Ternyata, kasus perdanganan bayi bukan hal baru di Indonesia. Bahkan, praktik tersebut sudah dilakukan puluhan tahun lalu di Jakarta, tepatnya di Kampung Beting Remaja, Jakarta Utara.
Kampung Beting Remaja juga dikenal sebagai Kampung Penjualan Bayi. Istilah tersebut disematkan karena banyak pekerja seks komersial (PSK) yang menjual bayi mereka.
Dulu, ada tempat lokalisasi di Jakarta Utara bernama Kramatunggak yang sekarang menjadi Islamic Center. Lokasinya bersebelahan dengan Kampung Beting Remaja.
Jadi, para PSK memiliki anak hasil hubungan di luar nikah. Kemudian, anak tersebut dijual.
Tim Telusur Uncut Metro TV menelusuri cerita jual beli bayi di Kampung Beting Remaja. Di sana, Tim bertemu dengan Ricardo Butahean, salah satu tokoh yang sudah menjadi RW di sana selama 3-4 periode.
Ricardo menceritakan, mulai dari tahun 90-an sampai tahun 2025, setidaknya ada 25 kasus penjualan bayi. Rata-rata, alasan para orang tua menjual bayi gegara permasalahan ekonomi.
Baca juga:
Berantas Tuntas Truk ODOL |