Harga Emas Dunia Terus Merangsek ke Rekor Tertinggi

Emas batangan. Foto: dok MIND ID.

Harga Emas Dunia Terus Merangsek ke Rekor Tertinggi

Husen Miftahudin • 19 March 2025 10:29

Jakarta: Harga emas melanjutkan reli kuatnya setelah menembus level psikologis USD3.000 dan mencetak rekor tertinggi di USD3.038 pada perdagangan Selasa, 18 Maret 2025.
 
Pergerakan bullish ini didorong oleh ketidakpastian terkait tarif timbal balik yang akan diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, serta spekulasi pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Pada Rabu pagi, 19 Maret 2025, XAU/USD masih bertahan di kisaran USD3.028, menandakan potensi volatilitas lanjutan di pasar emas.

Menurut analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha, pola candlestick dan indikator Moving Average mengindikasikan tren bullish masih dominan. Proyeksi teknikal menunjukkan emas berpotensi naik hingga level USD3.050 sebagai target resistance terdekat. Namun, jika terjadi koreksi teknikal, harga dapat mengalami penurunan menuju level support di USD3.006 sebelum menentukan arah selanjutnya.

"Di sisi fundamental, ketegangan geopolitik menjadi faktor utama yang mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven. Konflik antara Israel dan Hamas kembali memanas setelah serangan udara Israel menewaskan lebih dari 400 orang di Gaza, mengancam gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan terakhir. Ketidakpastian ini meningkatkan minat investor terhadap emas sebagai perlindungan dari risiko global," jelas Andy dikutip dari analisis hariannya, Rabu, 19 Maret 2025.

Selain faktor geopolitik, perkembangan ekonomi AS juga turut memengaruhi pergerakan harga emas. Data terbaru menunjukkan bahwa Produksi Industri AS naik 0,7 persen pada Februari, jauh melampaui ekspektasi 0,2 persen. Namun, sektor perumahan menunjukkan data yang beragam, dengan Izin Mendirikan Bangunan turun 1,2 persen sementara Perumahan Baru melonjak 11,2 persen. Perbedaan data ini mencerminkan dinamika ekonomi yang kompleks di tengah ekspektasi kebijakan The Fed.
 

Baca juga: Sentuh USD3.000/Ons, Harga Emas Dunia Capai Titik Tertinggi Sepanjang Masa


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Menanti keputusan kebijakan Fed


Pasar saat ini menantikan keputusan The Fed terkait suku bunga. Berdasarkan alat FedWatch CME, ada 66 persen kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Juni. Ekspektasi ini menyebabkan pelemahan pada dolar AS dan penurunan imbal hasil Treasury AS, yang pada akhirnya memberikan dorongan tambahan bagi harga emas. Indeks dolar AS (DXY) turun 0,17 persen ke 103,23, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun turun menjadi 4,183 persen.

Dengan kombinasi faktor fundamental dan teknikal yang menguat, emas masih berpeluang mempertahankan tren kenaikannya dalam waktu dekat. Namun, investor harus tetap waspada terhadap potensi koreksi teknikal yang dapat terjadi sewaktu-waktu serta dampak dari berita ekonomi dan geopolitik global.

"Level USD3.050 menjadi titik krusial yang harus ditembus untuk memperpanjang reli emas, sementara USD3.006 akan menjadi benteng pertahanan utama jika terjadi tekanan jual yang signifikan," papar Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)