Ketidakpastian Penurunan Suku Bunga The Fed Membesar

Amerika Serikat. Foto: Freepik.

Ketidakpastian Penurunan Suku Bunga The Fed Membesar

Arif Wicaksono • 18 April 2024 15:30

New York: Ketidakpastian mengenai penurunan suku bunga The Fed semakin membesar. Peluang pasar untuk tidak adanya pemotongan tahun ini adalah sekitar 11 persen. Namun kemungkinan tersebut menjadi perhatian dengan tingginya inflasi.
 

baca juga:

Perjuangan The Fed Lawan Inflasi Memakan Waktu Lama


Ekonom Bank of America (BofA) mengatakan ada risiko nyata The Fed tidak akan melakukan pemangkasan suku bunga paling cepat hingga Maret 2025 meskipun untuk saat ini mereka masih menggunakan perkiraan Desember untuk satu-satunya pemangkasan suku bunga tersebut. Pelaku pasar pada awal 2024 telah memperkirakan setidaknya enam kuartal persentase pengurangan.

"Kami pikir pembuat kebijakan tidak akan merasa nyaman memulai siklus pemotongan pada Juni atau bahkan September,” kata Ekonom BofA Stephen Juneau dalam catatan kliennya, dilansir CNBC International, Kamis, 18 April 2024.

Stephen menuturkan ini adalah realitas The Fed yang bergantung pada data. Dengan data inflasi yang melebihi ekspektasi pada awal tahun ini akan membuat The Fed menunda segala urgensi untuk melakukan pemotongan suku bunga.

Harapan data inflasi akan turun dalam beberapa bulan ke depan dan memberikan ruang bagi bank sentral untuk melakukan pelonggaran. Citigroup masih memperkirakan The Fed akan mulai melakukan pelonggaran pada Juni atau Juli dan menurunkan suku bunga beberapa kali pada tahun ini.

Bahaya mengancam

Kepala Tim Kebijakan Global dan Strategi Bank Sentral di Evercore ISI Krishna Guha menuturkan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama dapat mengancam stabilitas pasar tenaga kerja, belum lagi bidang-bidang di sektor keuangan seperti bank daerah yang rentan terhadap risiko durasi yang ditimbulkan pada portofolio pendapatan tetap.

Zandi mengatakan The Fed seharusnya sudah melakukan pemotongan dengan inflasi yang jauh dari level tertingginya pada pertengahan 2022, dan menambahkan faktor-faktor yang terkait dengan perumahan pada dasarnya adalah satu-satunya hal yang menghalangi bank sentral untuk mencapai sasaran inflasi dua persen.

Kesalahan kebijakan The Fed merupakan risiko paling signifikan terhadap perekonomian saat ini. The Fed telah mencapai mandat mereka mengenai lapangan kerja penuh dan terhadap inflasi.

“Mereka mengambil risiko merusak sesuatu. Dan untuk tujuan apa? Jika saya menjadi anggota komite, saya akan berpendapat keras kita harus segera berangkat," tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)