Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Candra Yuri Nuralam • 14 November 2024 17:56
Jakarta: Kemenangan mantan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor alias Paman Birin dalam praperadilan menimbulkan gonjang ganjing di internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Imbasnya, salah satu pegawai Lembaga Antirasuah memprotes komisionernya.
Komplain itu dikirimkan melalui surat elektronik ke para komisioner. Pegawai itu menolak nama maupun inisialnya dipublikasikan demi keamanannya.
“Melihat berita di bawah terkait dengan putusan Paman Birin dan kritik-kritik pengamat setelahnya membuat hati ini sungguh miris dan sedih,” kata pegawai itu melalui surat elektronik yang dikirimkan ke pimpinan KPK, dikutip pada Kamis, 14 November 2024.
Dalam komplain itu, pegawai menilai komisioner tidak mengindahkan kerja penyidik usai melakukan penangkapan di Kalsel maupun penetapan Sahbirin sebagai tersangka. Dia menyebut kemenangan Paman Birin didasari adanya unsur nonteknis dari para pimpinan.
“Saya yakin hal yang terjadi sesungguhnya atas kekalahan ini bukanlah karena keteledoran teknis atau ketidakprofesionalan penyidik melainkan ada faktor nonteknis pada level kebijakan,” ujarnya.
Dalam surat yang dikirimkan, pegawai tersebut mengeluh karena pimpinan KPK sekarang dinilai sudah tidak profesional dalam menangani perkara. Gosip itu sudah menjadi ‘bisik-bisik’ yang kencang di sejumlah grup pegawai.
Pegawai itu menilai ada sikap tebang pilih yang dilakukan pimpinan KPK selama bekerja. Dia bahkan menyebut tudingannya itu kental terjadi.
“Aroma 'tebang pilih' atau 'pilih memilih' terasa sangat kental dan terasa kentara,” tulisnya.
Rasa itu membuatnya tidak nyaman dalam bekerja. Sebab, hasil usaha penyidik, dibantai dengan komentar habis-habisan pengamat atas kebobrokan KPK.
“Ini pulalah yang kemudian membuat masyarakat di luar meneriakkan kritik-kritik yang sangat-sangat tajam ke KPK bahkan teriakan itu sudah sampai pada tahap permintaan pembubaran,” ungkap dia.
Baca juga:
KPK Tegaskan Keterlibatan Sahbirin Terang Benderang |