Gasak Dolar AS, Rupiah Menguat ke Rp16.224 per USD

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Gasak Dolar AS, Rupiah Menguat ke Rp16.224 per USD

Eko Nordiansyah • 10 July 2025 16:25

Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan sore ini bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sejak pembukaan pagi tadi, rupiah berupaya mengambil momentum penguatan atas dolar AS.

Mengacu data Bloomberg, Kamis, 10 Juli 2025, rupiah menguat hingga 33,5 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp16.224 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.257,5 per USD.

Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 34 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.215 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.249 per USD.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.220. Rupiah melemah tipis dibandingkan kemarin yang ada di posisi Rp16.254 per USD.
 

Baca juga: 

Trump Ancam Pasang 200% Tarif untuk Barang Impor Farmasi



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Investor hati-hati tarif Trump lanjutan

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, pergerakan rupiah hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen kehati-hatian para investor yang menunggu pengumuman tarif perdagangan lebih lanjut dari Presiden AS Donald Trump. Pada Senin, Trump mulai mengirimkan surat tarif, memberitahu 14 negara bea masuk yang jauh lebih tinggi akan berlaku pada 1 Agustus 2025.

Dari 14 negara, sembilan berada di Asia. Surat tarif tersebut menguraikan pungutan sebesar 25 persen untuk semua barang dari Jepang dan Korea Selatan, sementara beberapa negara yang lebih kecil menghadapi tarif hingga 40 persen.

Pada Selasa, Trump mengatakan akan mengenakan tarif 50 persen untuk tembaga impor dan akan segera menerapkan bea masuk yang telah lama dijanjikan untuk semikonduktor dan farmasi. Selain itu, ia berencana untuk merilis daftar tujuh negara yang berkaitan dengan perdagangan pada Rabu pagi, dan negara-negara tambahan pada sore hari.

Hari ini fokus pasar adalah risalah rapat Federal Reserve terbaru yang akan dirilis Kamis. Laporan ini akan menguraikan alasan The Fed untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran saat ini 4,25 persen hingga 4,50 persen pada pertemuannya di Juni.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)