Sayangkan Macet Parah di Tanjung Priok: Bisa Lumpuhkan Ekonomi

Wakil Ketua komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto: Metrotvnews.com/Fachri.

Sayangkan Macet Parah di Tanjung Priok: Bisa Lumpuhkan Ekonomi

Anggi Tondi Martaon • 18 April 2025 14:02

Jakarta: Kondisi macet di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), disayangkan. Kondisi tersebut disebabkan tingginya lalu lintas truk kontainer menuju pelabuhan Tanjung Priok.

“Kondisi ini sangat disayangkan karena kemacetan di Priok ini sudah terlalu parah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya alat angkut kontainer yang rusak di pelabuhan, ditambah juga penumpukan di terminal yang menyebabkan kemacetan di mana-mana," kata legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) DKI III, Ahmad Sahroni, melalui keterangan tertulis, Jumat, 18 April 2025.

Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem itu menyebut pihak kepolisian sudah berupaya ekstra mengatasi kemacetan tersebut. Namun, padatnya lalu lintas menuju pelabuhan dan ditambah adanya truk kontainer yang rusak mengakibatkan macet sulit diatasi.

"Saya lihat juga Polres Metro Jakarta Utara sudah berupaya maksimal untuk mengurai kemacetan, hanya saja memang benar-bener tersendat di alat berat yang rusak tadi, hingga sulit untuk lalu lintas bisa terurai,” ungkap dia.
 

Baca juga: 

Jakarta Utara Masih Dikepung Kemacetan Parah


Wakil Ketua Komisi III DPR itu meminta BUMN sebagai pihak pengelola pelabuhan melakukan evaluasi serta koordinasi. Mengingat kejadian seperti ini dapat melumpuhkan ekonomi.

“Yang rugi tentunya kita semua. Karenanya saya minta perusahaan-perusahaan yang memiliki alat berat tadi agar berkordinasi dengan lembaga terkait untuk tidak menyebabkan kemacetan seperti ini lagi,” ujar dia.

Sebelumnya, lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Jakarta macet total imbas antrean truk kontainer ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan terdapat 4.500 truk masuk ke dalam pelabuhan. Normalnya, jumlah truk yang masuk yaitu 3.000 unit.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)