Pro Kontra Jam Malam bagi Pelajar Jabar yang Diterapkan Dedi Mulyadi

Tim gabungan Polres Cianjur dan polsek jajaran melaksanakan patroli jam malam sesuai instruksi Gubernur Jawa Barat , dok MI

Pro Kontra Jam Malam bagi Pelajar Jabar yang Diterapkan Dedi Mulyadi

Putri Purnama Sari • 12 June 2025 10:46

Jakarta: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melalui Surat Edaran Nomor 51/PA.03/Disdik menerapkan aturan jam malam bagi pelajar. 

Dalam surat edaran tersebut, Dedi menetapkan bahwa mulai pukul 21.00 hingga 04.00 WIB, pelajar dilarang berada di luar rumah, kecuali untuk kegiatan pendidikan, keagamaan, atau keperluan ekonomi mendesak, itu pun harus didampingi orang tua.

Dedi Mulyadi, meminta para bupati dan wali kota untuk mengatur penerapan jam malam ini hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Aturan ini berlaku untuk seluruh anak dan remaja yang sedang berada dalam jenjang pendidikan dasar, menengah, hingga pendidikan khusus.

"Langkah ini diambil sebagai bagian dari program pembentukan generasi Panca Waluya Jawa Barat Istimewa, yakni generasi muda yang memiliki karakter Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (benar), Pinter (cerdas), dan Singer (terampil)," kata Dedi dalam penjelasan di surat edarannya, yang dikutip Kamis, 12 Juni 2025.

Meski terlihat sederhana, kebijakan ini memunculkan reaksi pro dan kontra dari berbagai kalangan. Apakah jam malam benar-benar dibutuhkan, atau justru membatasi hak remaja untuk berkembang?
 

Baca juga: Pro-Kontra Jam Malam untuk Pelajar Jabar
 

Apa Itu Jam Malam bagi Pelajar?

Dalam konteks kebijakan ini, jam malam berarti pembatasan aktivitas remaja di luar rumah setelah waktu tertentu, umumnya pukul 21.00 WIB. Dedi Mulyadi, dalam beberapa pernyataannya, menyatakan bahwa aturan ini bertujuan untuk menghindarkan remaja dari pergaulan bebas, mendorong pola hidup sehat, serta mengurangi potensi tindak kriminal seperti tawuran, balap liar, hingga begal remaja.

Alasan Mengapa Jam Malam Dinilai Perlu

1. Menjaga Moral dan Pergaulan Remaja
Dedi menilai bahwa banyak remaja yang terlalu bebas di malam hari justru rentan terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat. Dengan adanya jam malam, anak-anak akan lebih terkontrol dan fokus pada pendidikan serta pembangunan karakter.

2. Mendorong Pola Hidup Sehat
Jam malam diharapkan dapat memperbaiki ritme hidup pelajar, di mana mereka tidur lebih awal dan bangun lebih pagi untuk belajar. Ini sejalan dengan kebiasaan sehat: tidur cukup dan produktivitas tinggi di pagi hari.

3. Mengurangi Kenakalan Remaja
Tawuran, balap liar, dan aktivitas geng motor sering terjadi malam hari. Dengan membatasi ruang gerak di waktu tersebut, angka kejadian ini diharapkan menurun secara signifikan.
 
Baca juga: Pemberlakuan Jam Malam Pelajar, Polisi dan Satpol PP Kota Bandung Gelar Patroli

Kekhawatiran atas Efektivitas dan Dampaknya

1. Pembatasan Kebebasan dan Ruang Ekspresi
Sebagian remaja dan orang tua merasa aturan ini terlalu mengikat. Bagi pelajar yang aktif dalam kegiatan malam (seperti belajar kelompok, kursus, atau kegiatan komunitas), kebijakan ini bisa dianggap menghambat perkembangan sosial dan kreativitas mereka.

Sebagian orang menilai kebijakan ini menyulitkan pelajar atau mahasiswa yang bekerja paruh waktu. Sebab banyak tugas dikerjakan setelah pulang bekerja pada malam hari. 

2. Tuntutan Tambahan Bagi Orang Tua
Aturan jam malam juga berarti orang tua harus lebih disiplin dalam menyiapkan kebutuhan anak sejak sore hari. Tidak semua keluarga siap, apalagi yang memiliki jam kerja panjang atau tinggal jauh dari sekolah anak.

3. Potensi Lemahnya Pengawasan
Tanpa sistem pengawasan yang jelas, seperti patroli rutin, CCTV, atau keterlibatan perangkat desa,aturan jam malam bisa menjadi simbolik belaka. Efektivitasnya akan bergantung pada konsistensi dan kerja sama lintas pihak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)