Rupiah Ditutup Menguat 0,10%

Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.

Rupiah Ditutup Menguat 0,10%

Husen Miftahudin • 23 April 2024 18:03

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini kembali mengalami penguatan, meski masih berkutat di level Rp16.200-an per USD.
 
Mengutip data Bloomberg, Selasa, 23 April 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.220 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 17 poin atau setara 0,10 persen dari posisi Rp16.237 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan besok akan kembali mengalami penguatan.
 
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.180 per USD hingga Rp16.260 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
 
Ia pun membeberkan penyebab perkasanya rupiah saat melawan dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, diantaranya sentimen yang berasal dari eksternal maupun internal.
 

Dolar AS masih perkasa

 
Ibrahim menuturkan, dolar AS masih berada di dekat level tertinggi dalam lima bulan terakhir yang dicapai pada awal April, karena memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed sehingga membuat para pedagang semakin banyak berinvestasi pada greenback.
 
"Gagasan ini membuat sebagian besar mata uang Asia berada di bawah tekanan," ucap Ibrahim menjelaskan.
 
Selain itu, para menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin secara prinsip sepakat untuk memperluas sanksi terhadap Iran setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak Teheran terhadap Israel.
 
Pasukan Israel berjuang untuk kembali ke bagian timur Khan Younis dalam sebuah serangan mendadak, yang menyebabkan orang-orang yang telah kembali ke rumah-rumah yang ditinggalkan di reruntuhan kota utama Jalur Gaza selatan melarikan diri sekali lagi.
 
"Investor sedang menunggu rilis angka produk domestik bruto AS dan data pengeluaran konsumsi pribadi Maret 2024 sebagai ukuran inflasi pilihan The Fed pada akhir pekan ini untuk menilai arah kebijakan moneter," tutur Ibrahim.
 
Baca juga: BI Disarankan Naikkan Suku Bunga Demi Selamatkan Rupiah
 

Putusan gugatan Pilpres

 
Di sisi lain, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan Pemohon untuk seluruhnya baik Paslon 01 maupun Paslon 03 sesuai putusan No. 1/PHPU.PRES-XXII/2024. Ini menjadi babak akhir setelah MK melakukan persidangan secara maraton selama 14 hari kerja.
 
"Hasil yang cukup positif untuk investasi dan dunia usaha. Karena, secara prinsip ada dua hal yang menjadi pertimbangan keputusan stakeholder ekonomi," kata Ibrahim.
 
Pertama, jelas dia, adalah kepastian. Hal ini terkait dengan risiko. Keputusan MK ini cenderung diterima oleh sebagian masyarakat dan relatif tidak menimbulkan gejolak politik maupun sosial. Stabilitas seperti inilah yang memberikan insentif positif karena tingkat resiko menjadi kecil, sehingga sisi kepastian investasi dan ekonomi menjadi lebih terukur.
 
Pertimbangan kedua, adalah faktor imbal hasil, atau tingkat keuntungan. Dalam konteks ini, ekonomi Indonesia 'menawarkan' potensi yang berlimpah. Mulai dari sumber daya alam, komoditas unggulan, sampai dengan local domestic demand yang mencapai 280 juta penduduk.
 
Dan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sementara secara signifikan ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Artinya, peningkatan nilai tambah, manufakturing dan investasi masih mempunyai porsi dan potensi yang besar untuk memperbesar dalam rasio PDB ini.
 
"Keputusan MK ini menjadi angin segar bagi perekonomian nasional. Secara paralel, kondisi geopolitik dan kebijakan ekonomi global sedang tidak mendukung serta kebangsawanan dari paslon 01 maupun paslon 03 membuat perpolitikan Indonesia semakin kondusif," tutup Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)