Komisi XIII DPR Sidak ke Rutan Salemba, Temukan CCTV Mati

Rutan Salemba. Foto: Medcom.id/Christian.

Komisi XIII DPR Sidak ke Rutan Salemba, Temukan CCTV Mati

Rahmatul Fajri • 14 November 2024 13:06

Jakarta: Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya mengungkapkan dirinya menerima laporan terkait sejumlah kamera pengawas atau CCTV di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba yang mati di lokasi tujuh  tahanan yang kabur.

"Kita juga mendapat laporan beberapa CCTV itu tidak aktif, apalagi yang di belakang tempat cabutnya itu. Kalau waktu sekolah ini cabut, nah ini terinspirasi cabut sekolah itu. Jadi loncat itu terus di sana blank spot, tadi kita juga sempat masuk ke dalam ternyata sudah diperbaiki itu setelah di BAP oleh polisi dengan BNN juga," kata Willy di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2024.

Willy mengaku pihaknya juga telah bertemu dengan pihak Lembaga Pemasyarakatan Salemba. Namun, ia tidak bertemu Kepala Rutan Salemba yang tengah diperiksa terkait kaburnya tujuh tahanan. Willy mengatakan pihaknya ingin mendalami profil para tahanan dan mengapa mereka bisa berada dalam satu sel.

"Tadi dari beberapa catatan anggota yang ingin kita lakukan ini profiling, tujuh ini ada tiga napi dan rmpat tahanan kenapa bisa dalam satu sel yang sama. Sejak kapan dan ini yang tiga napi dan empat tahanan ini titipan dari mana, apakah polisi, jaksa, nih kita sedang cek itu," katanya.

Baca: 

Komisi XIII DPR Sidak Rutan Salemba, Berencana Bentuk Panja Pemasyarakatan


Willy mengatakan pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) tentang pemasyarakatan. Panja ini tidak hanya membahas kejadian di Rutan Salemba, tetapi akan membahas mengenai lembaga pemasyarakatan secara umum.

"Ini menjadi titik point keberangkatan, ini trigger saja, tapi kita tidak hanya berbicara tentang lembaga pemasyarakatan lembaga pemasyarakatan dan rutan yang hanya di Salemba saja," katanya. 

Sebelumnya, tujuh napi narkoba Rutan Salemba kabur pada Selasa dini hari, 12 November 2024. Modusnya memotong teralis kamar sel. Kemudian, menggunakan kain sarung turun lewat ventilasi dan masuk ke gorong-gorong yang teralisnya juga sudah dipotong.

Mereka keluar dari penjara melewati gorong-gorong yang bersebelahan dengan Mitra 10. Ditjen PAS tengah mendalami alat yang digunakan untuk memotong teralis.

Begitu pula pihak yang membantu para napi kabur. Baik dugaan keterlibatan pegawai atau pihak luar rutan dipastikan akan diusut.

Di samping itu, para tahanan yang kabur diminta menyerahkan diri. Aparat kepolisian secara nasional disebut tengah memburu ketujuh tahanan tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)