Saksi Korban Penembakan Gamma: Tidak Ada Serempetan, Baru Pulang dari Burjo Tiba-Tiba Dicegat Ditembak

Rekaman video saat penembakan dilakukan Aipda Robig Zaenudin terhadap siswa SMKN 4 Semarang di Jalan Candipenataran Raya, Ngaliyan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

Saksi Korban Penembakan Gamma: Tidak Ada Serempetan, Baru Pulang dari Burjo Tiba-Tiba Dicegat Ditembak

Akhmad Safuan • 9 December 2024 20:08

Semarang: Sidang etik pelaku penembakan siswa SMKN 4 Semarang Aipda Robig Zaenudin masih berlangsung di Polda Jawa Tengah. Saksi korban, AD, 17, buka suara perihal peristiwa saat malam kejadian. 

AD menyebut bahwa dirinya dan korban lain termasuk Gamma Rizkynata Oktafandy hendak pulang ke rumah setelah makan di warung bubur kacangijo (burjo). Lokasi warung itu, kata AD, tak jauh dari tempat penembakan Aipda Robig.

"Kami baru pulang setelah makan warung bubur kacang hijau (borjo), saat itu di depan tiba-tiba ada orang mengacungkan pistol sehingga kami ketakutan dan berusaha menghindar," kata AD di Polda Jawa Tengah, Senin, 9 Desember 2024.

Dia menuturkan mulanya, AD bersama dua temannya yakni Gamma dan SA, 16, baru selesai latihan paskibra di sekolah, kemudian pulang ke rumah. Selanjutnya, mereka kembali keluar pada malam hari untuk mengobrol di warung burjo tak jauh dari lokasi penembakan.

Ketika akan pulang, AD mengungkap, enam orang membawa tiga motor secara beriringan. Urutan pertama korban Gamma bersama temannya yang tidak AD kenal; kemudian motor kedua, yakni teman SA yang juga tidak dikenal. Urutan ketiga, SA dibonceng AD. Ketiga motor itu melaju ke arah pelaku.

AD mengatakan tidak mengetahui kejadian nahas yang menimpa Gamma, lantaran berpencar setelah melihat pelaku menodongkan senjata. Dia pun menyebut baru menyadari ada luka saat di rumah.

"Saya baru tahu ada luka sobek di dada, setelah saya bersihkan dan obati saya langsung tidur," jelas dia.

Baca: 

Sidang Etik Polisi Tembak Pelajar di Semarang Digelar, Keluarga Korban Turut Hadir


Bahkan AD mengaku baru mengetahui Gamma meninggal pada sore hari atau 18 jam setelah kejadian. Dia pun menyebut baru mendengar kabar SA juga dirawat di rumah sakit karena luka tembak. 

"Pada saat itu kami kaget ada orang di depan langsung nodong senjata, kalau hanya cuma turun di tengah masih mikir ah mungkin apa, tapi langsung nodong," ujar AD.

Ditanya tentang serempetan sebelum kejadian, AD membantah hal itu. Karena, kata dia, mereka baru saja pulang dari warung dan tidak pernah bertemu atau berpapasan dengan pelaku sebelumnya.

"Tidak ada serempetan, bahkan juga tidak ada tawuran saat itu," tegas dia.

Menyinggung hubungan ketiganya, AD mengungkapkan sebenarnya dirinya lebih akrab dengan SA. Sedangkan mendiang Gamma tidak terlalu dekat karena adik kelas, tapi mereka satu tim dalam kegiatan paskibra di sekolah sehingga saling tahu satu sama lainnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)