Rupiah Tekuk Dolar AS 100 Poin

Ilustrasi. Foto: MI/Susanto

Rupiah Tekuk Dolar AS 100 Poin

Annisa ayu artanti • 11 October 2024 16:24

Jakarta: Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) terpantau menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan sore ini.

Mengacu data Bloomberg, Jumat, 11 Oktober 2024 rupiah menguat 100 poin atau setara dengan 0,64 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya menjadi Rp15.577,5 per USD.

Sedangkan berdasarkan data Yahoo Finance rupiah menguat 84 poin atau 0,54 persen menjadi Rp15.577,5 per USD.

Dolar tergelincir 

Dolar AS melemah pada hari Jumat, namun tetap berada di jalur kenaikan mingguan karena para pedagang menilai kembali kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve setelah angka penggajian yang kuat.

Melansir Investing.com, pada pukul 04:30 WIB (08:30 GMT), Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,2% lebih rendah ke 102,594. 

Untuk minggu ini, indeks berada di jalur kenaikan 0,4 persen, melanjutkan kenaikan lebih dari 2 persen pada minggu sebelumnya.
 
Baca juga: 

Rupiah Menguat Pascarilis Data Ekonomi AS




Ilustrasi dolar AS. Foto: pngtree

Data PPI selanjutnya 

Dolar telah diminati sejak laporan gaji yang kuat minggu lalu, dengan para pedagang sebagian besar mengesampingkan kemungkinan penurunan suku bunga yang besar oleh Federal Reserve pada pertemuan berikutnya.

Meskipun lonjakan klaim pengangguran awal pada hari Kamis menciptakan keraguan mengenai kesehatan pasar tenaga kerja, kenaikan indeks harga konsumen mengingatkan para trader bahwa inflasi masih bisa menjadi masalah.

Data harga produsen AS akan dirilis di akhir sesi, dan kemungkinan akan menunjukkan kenaikan kecil, namun ada ketidakpastian setelah inflasi konsumen yang sedikit lebih kuat dari perkiraan di bulan September.

Untuk saat ini, taruhan untuk penurunan suku bunga Fed sebesar seperempat poin pada 7 November telah meningkat menjadi 83,3 persen dari 80,3 persen sehari sebelumnya, dengan peluang yang tersisa untuk kebijakan tetap stabil, menurut FedWatch Tool CME Group.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)