Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi
Annisa Ayu Artanti • 31 December 2024 17:14
Jakarta: Mata uang rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan terakhir di 2024.
Mengacu data Bloomberg, Selasa, 31 Desember 2024, menjelang pergantian 2024 ke 2025 rupiah menguat 10,5 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.132 per USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah juga menguat 39 poin atau 0,24 persen menjadi Rp16.090 per USD.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, posisi rupiah yang perkasa tersebut disebabkan indeks dolar AS yang melemah.
Ilustrasi. Foto: MI
Katanya, terpilihnya Donald Trump sebagai presiden baru AS memberikan dorongan bagi mata uang Negeri Paman Sam karena kebijakannya berupa pelonggaran regulasi, pemotongan pajak, kenaikan tarif, dan pengetatan imigrasi dianggap pro-pertumbuhan dan inflasioner.
"Indeks dolar AS saat ini tengah melemah," kata Ibrahim dalam keterangan resmi dilansir Media Indonesia, Selasa, 31 Desember 2024.
Di bawah kepemimpinan Trump, Ibrahim mengatakan akan membuat The Federal Reserve (The Fed) tidak memangkas suku bunga dengan cepat tahun depan. Bank sentral AS diproyeksikan hanya dua kali pemotongan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) pada tahun depan. Selain itu, penyebab indeks dolar AS melemah karena rentang perdagangan yang akan ketat pada pekan ini akibat liburan akhir tahun.
Faktor lainnya ialah aktivitas manufaktur Tiongkok yang berkembang selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Desember karena serangkaian langkah stimulus baru terus memberikan dukungan, data indeks manajer pembelian menunjukkan pada hari Selasa. Namun, kenaikan tersebut sedikit lebih rendah dari ekspektasi pasar dan di bawah pembacaan bulan sebelumnya.
"Hal ini memicu kekhawatiran tentang kesehatan industri jangka panjang dari ekonomi terbesar kedua di dunia, yang telah menderita perlambatan ekonomi dan sektor properti yang terkepung," jelas Ibrahim.