Ilustrasi. Foto: MI/Pius Erlangga
Husen Miftahudin • 1 November 2024 10:28
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan menjelang akhir pekan ini mengalami pelemahan, setelah sempat menguat tipis kemarin.
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 1 November 2024, rupiah hingga pukul 10.00 WIB berada di level Rp15.714 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 16 poin atau setara 0,10 persen dari Rp15.698 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pertumbuhan penggajian swasta AS melonjak pada Oktober, mengatasi kekhawatiran gangguan sementara akibat badai dan pemogokan, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP.
Sementara itu, data terpisah menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,8 persen pada kuartal ketiga, sedikit lebih rendah dari 3,0 persen yang diharapkan oleh para ekonom.
Indikator AS yang beragam, menunjukkan pasar kerja AS yang longgar tetapi konsumen yang percaya diri, memberikan sedikit kejelasan tentang prospek suku bunga Federal Reserve, yang memungkinkan dolar AS melayang lebih rendah dengan imbal hasil Treasury.
Namun baru-baru ini, pembacaan ekonomi telah menunjukkan pasar kerja dan ekonomi yang tangguh, memacu para pedagang untuk mengurangi taruhan mereka pada pemotongan suku bunga.
Baik dolar maupun imbal hasil obligasi AS juga telah didukung dalam beberapa hari terakhir oleh meningkatnya spekulasi di pasar dan pada beberapa platform taruhan tentang kemenangan dalam pemilihan presiden 5 November untuk kandidat Republik Donald Trump, yang kebijakan tarif dan imigrasinya dianggap inflasi, dan yang menentang Demokrat Kamala Harris.
Baca juga: Rupiah Menguat Setelah Ekonomi AS Dibawah Ekspetasi |