Inflasi AS Tinggi, Rupiah Menguat 0,10%

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.

Inflasi AS Tinggi, Rupiah Menguat 0,10%

Arif Wicaksono • 13 March 2024 16:34

Jakarta: Rupiah menguat terhadap mata uang Paman Sam. Rupiah menguat ditengah data-data inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih tinggi.

Menurut Bloomberg mata uang rupiah naik 0,10 persen dengan berada pada level Rp15.575 per USD penutupan perdagangan Rabu, 13 Maret 2024. Yahoo Finance mencatat mata uang rupiah naik 0,05 persen dengan berada pada level Rp15.575 per USD.
 

baca juga:

Laju Rupiah Bervariasi Respons Data Terkini AS



Indeks harga konsumen (CPI) AS meningkat dengan kuat di Februari 2024 sekaligus mengalahkan perkiraan dan menunjukkan inflasi yang masih kaku.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang sejenis, sedikit berubah pada 102,91.

Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat membuat Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama, setidaknya hingga pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada Juni.

Meskipun CPI naik 0,4 persen pada Februari sesuai dengan perkiraan, kenaikan sebesar 3,2 persen tahun-ke-tahun diatas perkiraan kenaikan sebesar 3,1 persen. Angka inti juga melampaui estimasi.

Investor masih yakin penurunan suku bunga

Menurut FedWatch Tool dari CME Group, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga yang akan dimulai pada pertemuan The Fed pada 11-12 Juni 2023 hanya sedikit berkurang menjadi sekitar 67 persen dibandingkan 71 persen pada awal pekan ini.

Keyakinan investor karena indeks sentimen bulanan National Federation of Independent Business mengalami penurunan ke level terendah sejak Mei karena kekhawatiran terus-menerus seputar inflasi menjadi 89,4 pada Februari dari 89,9 pada Januari.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)