Politik Keibaan Gibran Membuat Kelompok Pemilih Muda Ilfeel

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra. Dok. Tangkapan Layar

Politik Keibaan Gibran Membuat Kelompok Pemilih Muda Ilfeel

Fachri Audhia Hafiez • 17 December 2023 14:32

Jakarta: Politik keibaan yang dimainkan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dinilai tak bakal mengena ke kelompok milenial hingga gen z. Gaya politik itu justru membuat kelompok pemilih muda merasa ilfeel.

"Kalau kelompok milenial dihadapkan pada hal-hal yang sifatnya itu tidak karismatik begitu ya, tidak terlihat cool dalam kontestasi itu justru bisa membuat kelompok milenial ilfeel," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra dalam program Crosscheck by Medcom.id bertajuk 'Penasaran Peran Gibran di Debat yang Resmi-resmi Aja?' di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 17 Desember 2023.

Menurut Dedi, Gibran yang sejak awal diumumkan sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto untuk menjaring pemilih muda bakal sulit. Gaya politik Gibran yang memainkan keibaan justru lebih mengena ke kelompok baby boomers dan gen x.

Sementara itu, dua kelompok tersebut tidak terlalu dominan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kelompok pemilih muda justru lebih mayoritas.

"Gabungan baby boomers, gen x di dalam survei yang dilakukan IPO itu hanya 48 persen pemilih, 52 persennya adalah gen z dan milenial," jelas Dedi.
 

Baca Juga: Terobosan Ekonomi Digital Paling Dinantikan dalam Debat Cawapres

Politik keibaan Gibran tercermin saat melakukan kekeliruan-kekeliruan tetapi berujung meminta maaf. Masyarakat yang iba dengan kondisi Gibran punya peluang untuk memilih putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Contohnya, saat Gibran salah sebut ibu hamil butuh asam sulfat (H2SO4), bukan asam folat. Lalu, saat Gibran yang menunjukkan gerakan isyarat atau gestur bersorak ke kubu rival pada debat pertama Pilpres 2024.

Aksi Gibran itu menjadi soal. Namun, dijawab Gibran dengan intonasi bicara yang merendah dan mengakui kesalahannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)