Kilau Harga Emas Dunia Meredup

Ilustrasi, emas batangan. Foto: dok MIND ID.

Kilau Harga Emas Dunia Meredup

Husen Miftahudin • 20 December 2025 09:45

Chicago: Harga emas dunia sedikit turun pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan.

Melempemnya data inflasi mengurangi daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap kenaikan harga, meskipun analis mengatakan reli harga emas dunia masih akan berlanjut hingga 2026 mendatang.

Mengutip Yahoo Finance, Sabtu, 20 Desember 2025, harga emas berjangka turun 0,3 persen menjadi USD4.351,80 per ons. Sementara harga emas spot tetap stabil di USD4.326,73.

Kepala analis pasar di KCM Trade Tim Waterer mengungkapkan, angka inflasi yang lebih rendah merupakan pedang bermata dua (bagi emas dan perak), karena hal itu membantu membenarkan arah kebijakan moneter yang lunak dari The Fed.

"Tetapi di sisi lain juga berarti bahwa keduanya kehilangan sebagian daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi. Dolar yang tetap stabil juga menciptakan beberapa hambatan," terang dia.
 

Baca juga: Harga Emas Dunia Tergelincir


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Emas bakal naik hingga USD4.900/ons


Goldman Sachs memperkirakan harga emas akan naik sebanyak 14 persen menjadi USD4.900 per ons pada Desember 2026 berdasarkan skenario dasarnya, menurut catatan yang diterbitkan pada Kamis.

Bank tersebut menambahkan ada risiko kenaikan terhadap perkiraan ini, dengan menyebutkan potensi permintaan diversifikasi yang lebih luas dari investor swasta.

Dalam catatan terpisah yang menguraikan prospek komoditasnya untuk 2026, Goldman Sachs mengatakan pihaknya memperkirakan permintaan bank sentral yang secara struktural tinggi dan dukungan siklikal dari pemotongan suku bunga Federal Reserve AS akan menopang harga emas yang lebih tinggi.

Bank tersebut mengatakan, pihaknya terus merekomendasikan eksposur jangka panjang terhadap logam mulia tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Husen Miftahudin)