Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Jakarta: Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan sore ini menguat. Rupiah berhasil bertahan saat dolar AS mengalami tekanan hari ini.
Mengacu data Bloomberg, Kamis, 5 Mei 2025, rupiah menguat 10,5 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp16.284 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.294,5 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah masih menguat 30 poin atau 0,18 persen menjadi Rp16.270 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.300 per USD.
Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.277 per USD, menguat dibandingkan kemarin sebesar Rp16.305 per USD.
(Ilustrasi. Foto: Dok MI)
Kekhawatiran dampak tarif Trump meluas
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, pergerakan rupiah hari ini didorong oleh sentimen kekhawatiran para pedagang terhadap dampak ekonomi dari kebijakan Trump, setelah Trump menggandakan tarifnya pada baja dan aluminium dan data penggajian nonpertanian yang akan dirilis Jumat ini akan memberikan lebih banyak petunjuk.
Beberapa pejabat Gedung Putih mengisyaratkan Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akan mengadakan panggilan telepon minggu ini, meskipun tidak ada rincian yang diberikan mengenai kapan panggilan telepon tersebut akan dilakukan.
Namun, berita tentang potensi dialog tersebut memicu harapan pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok akan meningkat, terutama setelah pejabat AS mengakui bahwa negosiasi telah terhenti dalam beberapa minggu terakhir.
"Pasar berharap kesepakatan perdagangan yang lebih permanen, setelah Washington dan Beijing sepakat untuk menurunkan tarif perdagangan mereka untuk sementara waktu pada Mei," papar Ibrahim.
Di sisi lain, meningkatnya aksi militer antara Rusia dan Ukraina, Ukraina melancarkan serangkaian serangan dahsyat terhadap Rusia, yang terbaru adalah ledakan bawah laut yang menargetkan jembatan yang menghubungkan Rusia dengan Krimea.