Polisi Duga Buron Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama Operasi Plastik

Ilustrasi narkoba. Medcom.id

Polisi Duga Buron Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama Operasi Plastik

Siti Yona Hukmana • 12 September 2023 21:51

Jakarta: Polisi menduga buron kasus peredaran gelap narkotika Fredy Pratama melakukan operasi plastik. Hal itu untuk mengubah wajahnya agar tidak dikenal dan mulus dalam pelariannya.

"Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah muka ya. Ya mau operasi plastik kita enggak tahu, dia mengubah identitas diri," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Selasa, 12 September 2023.

Mukti mengatakan Fredy adalah tersangka Bareskrim yang masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014. Warga negara Indonesia (WNI) asal Kalimantan Selatan (Kalsel) itu tengah sembunyi di luar negeri.

Meski belum ditangkap, Mukti menekankan polisi telah menyita semua aset Fredy di Indonesia. Polisi berupaya untuk memiskinkan bandar kelas kakap itu.

"Semua asetnya di Kalsel, Jawa Timur, di Yogyakarta, di Kalteng, semua kita sita. Di Kalsel semua habis dan Bali," tegas Mukti.

Mukti menyebut saat ini Bareskrim Polri tengah memaksimalkan penangkapan Fredy Pratama. Dia meminta doa agar bandar yang mengendalikan peredaran narkotika ke Indonesia dan Malaysia dari Thailand itu segera ditangkap.

"Ya kita maksimalkan juga, ya mohon doa restunya lah. Kan dia lokasinya bukan di Indonesia, di luar negeri," ucap Mukti.

Polisi Thailand atau Royal Thai Police menyebut bahwa Fredy telah meninggalkan Thailand. Polisi Thailand mengetahui tujuannya, namun belum mau mengungkap ke awak media. Mukti juga belum mau terburu-buru membeberkan keberadaan DPO itu.

"Ya enggak bisa kita buka di sini dong, jangan dong," ucap jenderal bintang satu itu.

Mukti mengatakan pihaknya telah menangkap 39 tersangka peredaran gelap narkoba jaringan Fredy. Perannya ada yang sebagai pasukan wilayah barat dan wilayah timur untuk penyebaran sabu-sabu dan ekstasi.

Ada pula perannya membuat KTP palsu atau identitas palsu. Lalu, sebagai penjual dan penampung keuangan atau pengendali keuangan.

"Jadi lengkap ini, tinggal tangkap dedengkotnya saja, Freddy Pratama," tutur Mukti. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)