Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja Suku Bunga Acuan

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja Suku Bunga Acuan

Ade Hapsari Lestarini • 4 August 2025 18:41

Jakarta: Suku bunga acuan merupakan instrumen penting dalam kebijakan moneter suatu negara yang ditetapkan oleh bank sentral. Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) menggunakan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebagai suku bunga acuan sejak Agustus 2016.

Suku bunga acuan adalah tingkat bunga dasar yang digunakan untuk mengatur suku bunga pinjaman dan deposito perbankan, menjaga stabilitas nilai tukar mata uang, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi. Sebagai contoh, ketika inflasi naik, misalnya saat Ramadan BI dapat menaikkan suku bunga acuan untuk mendorong masyarakat menabung dan menurunkan konsumsi, dilansir laman OCBC.
 

Fungsi utama suku bunga acuan

  1. Kontrol inflasi. Suku bunga yang tinggi mendorong masyarakat untuk menabung sehingga permintaan barang menurun dan inflasi terkendali.
  2. Menstabilkan nilai tukar. Kenaikan suku bunga dapat menarik minat investor asing untuk menanam modal di Indonesia, sehingga memperkuat nilai tukar rupiah.
  3. Mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketika suku bunga rendah, biaya pinjaman menjadi lebih murah, mendorong ekspansi bisnis dan peningkatan lapangan kerja.
  4. Membatasi jumlah uang beredar. Dengan menaikkan suku bunga, jumlah uang di masyarakat akan berkurang.
  5. Cegah kecurangan bank. Bank-bank wajib menyesuaikan produk keuangan mereka dengan suku bunga acuan dari BI.
 
Baca juga: Pengertian Kebijakan Moneter Beserta Tujuan, Jenis, dan Contohnya


Ilustrasi. Foto: Freepik

Cara kerja suku bunga acuan


Cara kerja suku bunga acuan dimulai dari evaluasi kondisi ekonomi oleh BI, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti inflasi, nilai tukar, dan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan evaluasi tersebut, BI memutuskan apakah suku bunga akan dinaikkan, diturunkan, atau tetap.

Contohnya, pada Oktober 2023, BI menaikkan suku bunga sebesar 0,25 persen menjadi enam persen untuk menekan inflasi. Setelah keputusan ini diumumkan, bank umum menyesuaikan suku bunga produk-produk mereka seperti KPR dan deposito.
 

Dampak perubahan suku bunga


Perubahan suku bunga acuan memiliki dampak yang beragam. Jika suku bunga naik, dampak positifnya adalah penguatan nilai tukar rupiah dan penurunan inflasi. Namun, dampak negatifnya meliputi kenaikan biaya kredit dan penurunan daya beli masyarakat.

Jika suku bunga turun, dampak positifnya adalah pinjaman menjadi lebih murah dan ekonomi terdorong, tetapi ada risiko inflasi serta pelemahan nilai tukar. Bila suku bunga tetap, pasar menjadi stabil dan kepercayaan investor terjaga, namun ekonomi yang sedang lesu mungkin kurang mendapat dorongan.

Masyarakat juga dapat mengambil langkah bijak berdasarkan arah perubahan suku bunga. Saat suku bunga naik, menempatkan dana pada deposito atau reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan. Sebaliknya, jika suku bunga turun, kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk mengambil pinjaman murah sebagai modal usaha.

Sebagai regulator dalam sistem ekonomi nasional, suku bunga acuan memainkan peran strategis dalam menjaga keseimbangan makroekonomi. Memahami mekanismenya akan membantu masyarakat dalam mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)