Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Metrotvnews.com/Siti Yona
Siti Yona Hukmana • 17 February 2025 18:20
Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima kedatangan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta. Mereka audiensi membahas permasalahan hutan, di antaranya perlindungan kawasan hutan hingga pelosok negeri.
Menhut Raja Juli Antoni mengatakan ini merupakan pertemuan lanjutan dari dua bulan lalu untuk memperpanjang Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Polri.
"Alhamdulillah, setelah kedua belah pihak intensif berdiskusi, berbicara, kemudian pada hari ini MoU atau Memorandum of Understanding antara Kementerian Kehutanan dan Kepolisian Republik Indonesia, baru saja saya tanda tangani berserta Bapak Kapolri," kata Raja Juli di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 17 Februari 2025.
Raja Juli senang dan gembira usai berdiskusi dengan Kapolri perihal permasalahan hutan. Dia tahu persis tantangan di sektor kehutanan.
Terlebih, Indonesia segera memasuki musim panas, serta berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Oleh karena itu, kata Raja Juli, salah satu poin yang disepakati adalah kerja sama untuk bersama-sama menjaga hutan.
"Dengan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang kami miliki tentu Kerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia yang memiliki jaringan sampai ke pelosok-pelosok desa sampai ke tingkat tapak, itu akan sangat membantu kami dalam menjaga hutan," ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Selain Karhutla, Raja Juli dan Kapolri telah menyepakati perlindungan untuk tanaman dan satwa. Pasalnya, kata dia, masih banyak terjadi penyelundupan dan kasus lainnya di sektor kehutanan.
"Dengan kerja sama ini insyaallah kita akan berkolaborasi, akan bersinergi, bekerja sama untuk sama-sama melindungi hutan kita dan memaksimalkan fungsi hutan kita untuk kesejahteraan masyarakat, sebagaimana yang selalu ditekankan oleh Pak Presiden Prabowo Subianto pertama kali," ungkap dia.
Baca Juga:
Kemenhut Efisiensi Rp1,217 Triliun, Produktivitas Hasil Hutan Ditegaskan Tak Berdampak |